Pengertian Ansambel Campuran, Alat Musik Ritmis Tradisional dan Modern, Alat Musik Harmonis, Bermain Gitar, Chord Gitar

PENGERTIAN ANSAMBEL CAMPURAN

Bermain instrumen musik dapat dilakukan sendiri, berkelompok kecil, atau berkelompok besar. Bermain instrumen musik dengan kelompok kecil disebut ansambel, sedangkan jika dengan kelompok besar disebut orkestra. Ansambel biasanya jumlah pemainnya antara 5-15 orang, berbeda dengan jumlah pemain orkestra yang biasanya lebih banyak, bahkan bisa mencapai puluhan orang. Pada hakikatnya, permainan ansambel adalah permainan bersama dari berbagai intrumen musik dalam bentuk kerja sama dalam membawakan suatu lagu.
Pada artikel sebelumnya, telah dijelaskan dua bentuk ansambel, yaitu ansambel sejenis dan campuran. Namun, dalam bab ini kita hanya akan membicarakan ansambel campuran. Ansambel campuran merupakan permainan alat musik dari berbagai jenis yang dimainkan oleh beberapa orang pemain, seperti petik, gesek, tiup, dan perkusi.

Dalam ansambel campuran, pemain tidak diharuskan memiliki alat musik yang terbaik, karena dengan menggunakan alat yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian pun seseorang sudah bisa masuk ke dalam kelompok ansambel. Misalnya, memainkan galon bekas sebagai pengganti drum atau panci untuk dijadikan perkusi.
PENGERTIAN ANSAMBEL CAMPURAN

JENIS ALAT MUSIK UNTUK ANSAMBEL CAMPURAN

Alat-alat musik yang dimainkan dalam sebuah ansambel memiliki fungsi masing-masing. Misalnya, rekorder dan pianika berfungsi sebagai instrumen untuk memainkan lagu atau melodi, ketipung atau marakas berfungsi sebagai pengiring irama atau ritme, atau gitar berfungsi sebagai pengiring ritme sekaligus melodi. Jadi, ditinjau dari fungsinya, instrumen musik terkelompok menjadi tiga, yaitu alat musik melodis, alat musik ritmis, dan alat musik harmonis. 

1. Alat Musik Melodis
Alat musik melodis adalah alat musik yang berfungsi untuk memainkan melodi lagu. Alat musik ini memiliki nada. Alat musik melodis terdapat pada alat musik modern dan tradisional. Alat musik melodis tradisional yang terdapat di banyak daerah di Indonesia misalnya saron, rebab, sape, dan macam-macam suling. Adapun alat musik melodis modern di antaranya rekorder, pianika, saksofon, trombon, terompet, dan biola. Coba kamu tambahkan contoh alat-alat musik sejenis yang terdapat di daerahmu.

2. Alat Musik Ritmis

Disebut alat musik ritmis karena alat rnusik ini berfungsi untuk mengatur irama dan mengiringi melodi lagu. Alat musik ini ada yang bernada dan ada yang tidak bernada. Di banyak daerah di Indonesia, terdapat alat musik ritmis tradisional seperti gendang, ketipung, bedug, lesung, tifa, kethuk, dan kempyang. Dalam kelompok alat musik modern pun terdapat alat musik ritmis, di antaranya drum, bongo, maracas, tamborin, kastanyet dan triangel.

Alat Musik Ritmis Tradisional


Alat Musik Ritmis Modern

3. Alat Musik Harmonis

Alat musik atau ansambel harmonis adalah alat musik yang digunakan bisa berfungsi untuk memainkan melodi lagu dan juga mengatur irama
lagu. Alat musik harmonis banyak ragamnya, ada yang sumber bunyinya dawai, ada juga elektronik. Alat musik ini dapat digunakan untuk melodi pokok suatu lagu dan juga untuk mengiringi lagu.

Jika alat musik harmonis dimainkan sendiri, alat musik tersebut dapat dimainkan seperti alat musik melodis. Akan tetapi, jika dimainkan untuk mengiringi lagu, alat musik ini harus dimainkan secara harmonis, yaitu dimainkan dengan permainan akor. Salah satu alat musik harmonis yang paling sering digunakan adalah gitar karena gitar banyak terdapat di pasaran dan mudah dipelajari.

Alat Musik Harmonis

Bermain Gitar

Gitar tergolong alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai atau senar sehingga disebut alat musik chordofone. Terdapat dua jenis gitar, yaitu gitar elektrik yang memainkannya dibantu dengan tenaga listrik dan gitar akustik yang dimainkan tanpa bantuan tenaga listrik. Gitar memiliki enam dawai yang tersusun berurutan mulai nada E -B - -G - D - A -E.

Basic Chords
Banyak orang yang sedang mempelajari gitar menyebut akor sebagai kunci sehingga mereka menyebut kunci C, D, E dan lain-lain. Namun, penyebutan akor dengan kunci sebenarnya kurang tepat, yang tepat adalah akor C, D, E, dan sebagainya. Sementara itu, kunci memiliki tiga macam jenis, yakni kunci G, C, dan F. Perhatikan diagram akor berikut.

Diagram Akor Gitar


Diagram Akor Gitar

Permainan gitar yang baik harus menghas.ilkan harmoni nada yang merdu. Oleh karena itu, jari-jari yang memainkan dawai gitar harus mantap. Perpindahan jari pada gitar untuk membuat nada disebut gerak akor yang berarti perpindahan dari satu akor ke akor yang lain.
Akor adalah susunan tiga nada atau lebih secara vertikal yang jika dinyanyikan secara serentak akan menghasilkan nada yang harmonis. Akor juga sering disebut sebagai trinada karena tersusun dari tiga nada utama. Nada-nada yang dijadikan sebuah akor dimulai dari nada utama sebagai dasar akor, kemudian nada kedua berupa nada tert (nada ketiga dari nada dasar), dan nada ketiga adalah nada kuint (nada kelima dari nada dasar).

Dalam nada dasar natural akan terlihat susunan akor sebagai berikut:

Tingkat I  : C - E - G  disebut tonika diberi nama C mayor
Tingkat II : D - F - A disebut supertonika diberi nama D minor
Tingkat Ill : E - G - B disebut median diberi nama E minor
Tingkat IV :  F -A - C1  disebut subdominan diberi nama F mayor
Tingkat V : G -B -D1 disebut dominan diberi nama G mayor
Tingkat VI : A-C1-E1 disebut submedian diberi nama A minor
Tingkat VII : B -D1 -F1 disebut introduktor diberi nama B dim

Akor tingkat I, IV, dan V memiliki jarak interval antara nada dasar dengan nada terts-nya adalah 2 yang disebut sebagai terts besar (mayor). Misalnya, dari nada C ke E berjarak 2 maka akor tersebut disebut sebagai akor mayor. Akor ini digunakan dalam gerak akor utama. Oleh karena itu, disebut juga sebagai akor utama atau mayor.

Nada dasar pada akor-akor II, Ill, dan VI memiliki interval terts kecil (minor) terhadap nada kedua. Misalnya, nada D ke F berjarak 1 Y2 maka akor-akor tersebut disebut sebagai akor minor.
Akor VII disebut juga akor diminished karena jarak antara nada dasar dengan nada ketiganya hanya 3 atau berupa interval kuint kurang (diminished). Akor II, Ill, VI, dan VII (akor minor dan akor diminished) dikelompokkan sebagai akor tambahan karena berfungsi sebagai pemanis gerak akor dalam mengiringi lagu.

Akor-akor pada tangga nada kromatis pada prinsipnya sama dengan akor-akor pada tangga nada natural. Perhatikan tabel berikut.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerapan gerak akor adalah:
•    tangga nada yang dipakai
•    aksen melodi
•    frase lagu
•    arah gerak akor

Tangga nada menentukan nada dasar dan tampilan melodi, baik untuk vokal maupun instrumental. Melodi yang bertekanan mengikuti birama yang digunakan. Motif-motif melodi akan membentuk frase-frase yang menampilkan ekspresi musik, sedangkan gerak akor mengikuti melodi. Karena melodi mengikuti arus irama dengan pola tertentu, gerak akor pun juga mengikuti pola tertentu pula. Sekadar mengingatkan, akor utama dalam struktur musik adalah tonika (I), subdominan (IV), dan dominan (V). Akor tonika terdiri dari nada C, E, dan G. Akor subdominan terdiri dari nada F, A, dan C, sedangkan akor dominan terdiri atas nada G, B, D.
Arah gerak akor biasanya mengikuti patokan berikut, yaitu:
•    Akor tonika (I) bebas bergerak menuju akor lainnya.
•    Akor subdominan (IV) dapat langsung bergerak menuju akor tonika
(I)    atau lebih dahulu melalui akor dominan (V).
•    Jika akor dominan (V) bergerak menuju akor subdominan (IV), akan lebih baik jika digerakkan lebih dahulu ke akor tonika (I) atau ke akor tambahan (II, Ill, VI, VII).
•    Untuk setiap akhir frase, kalian dapat memilih satu rumusan gerak akor berikut:
# akor sembarang bergerak ke akor dominan (V).
# akor dominan (V) bergerak menuju akor tonika (1).
# akor subdominan (IV) bergerak menuju akor tonika (I).
# akor dominan (V) bergerak menuju akor subnedian (VI).

Agar lebih jelas, perhatikan rumus pola gerak akor berikut:

rumus pola gerak akor

Postingan populer dari blog ini

Pertunjukan Tari, Rias Cantik atau Tampan, Rias Tokoh

Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

Olah Suara atau Vokal dengan teknik Pernapasan, Senam Wajah, Senam Lidah, Senam Rahang Bawah, Latihan Tenggorokan, Berbisik, Mengerik dan Bergumam, Bersenandung