Pengertian Level Gerak Pada Tari, Level Tinggi, Level Sedang, Level Rendah, Pola Lantai Tari, Berpasangan, Kelompok
Keyword Utama
-
Level gerak pada tari
-
Level tinggi tari
-
Level sedang tari
-
Level rendah tari
-
Pola lantai tari
-
Tari berpasangan
-
Tari kelompok
Keyword Turunan & LSI
1. Level Gerak Pada Tari
-
Pengertian level gerak
-
Fungsi level gerak dalam ekspresi tari
-
Hubungan level gerak dengan tema dan karakter tari
-
Latihan perbedaan level: tinggi, sedang, rendah
-
Penerapan level gerak dalam tari tradisional dan kontemporer
2. Level Tinggi, Sedang, dan Rendah
-
Level tinggi: lompatan, berdiri, pose vertikal
-
Level sedang: posisi setengah berdiri, langkah, gerak horizontal
-
Level rendah: duduk, merunduk, merayap
-
Teknik transisi antar level
-
Menggunakan level untuk dinamika visual dan emosi
3. Pola Lantai Tari
-
Pengertian pola lantai
-
Pola lurus, diagonal, melingkar, zig-zag
-
Pengaruh pola lantai terhadap estetika tari
-
Latihan mengikuti pola lantai
-
Kombinasi pola lantai dengan level gerak
4. Tari Berpasangan
-
Definisi tari berpasangan
-
Pola lantai dan level gerak dalam pasangan
-
Teknik koordinasi dan interaksi antar penari
-
Contoh tari berpasangan Nusantara dan mancanegara
-
Latihan sinkronisasi gerak pasangan
5. Tari Kelompok
-
Tari kelompok sebagai ekspresi kolektif
-
Pola lantai untuk kelompok besar
-
Penempatan level gerak untuk variasi visual
-
Latihan koordinasi gerak kelompok
-
Contoh tari kelompok tradisional dan modern
Keyword Pendukung (SEO LSI)
-
Teknik koreografi tari Nusantara
-
Eksplorasi gerak dan pola lantai
-
Dinamika gerak individu dan kelompok
-
Latihan level gerak dan koordinasi
-
Koreografi tari untuk pentas sekolah
PENGERTIAN LEVEL

2. Level Sedang (Medium)

3. Level Rendah

POLA LANTAI TARI BERPASANGAN ATAU KELOMPOK
Agar terjadi keterpaduan gerak yang saling mengisi dan melengkapi, penari perlu memadukan desain gerak tari.


Desain vertikal ini memberikan kesan egosentris atau pasrah dengan dibantu anggota badan, misalnya tungkai serta lengan yang ditarik ke atas atau ke bawah.

Desain horizontal adalah desain yang menggunakan sebagian besar anggota badan mengarah ke garis horizontal. Biasanya menggunakan lengan tangan yang merentang atau kaki yang merebah. Kesan yang muncul adalah seolah yang dimiliki sedang tercurah.

Desain kontras ini memberikan kesan penuh energi, kuat, namun juga kebingungan. Desain ini sering menggunakan garis-garis silang dan anggota badan. Garis silang tersebut dilanjutkan menjadi kesinambungan.

Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama sekali tidak menggunakan garis kontras. Bentuknya dapat be rdiri tegak, berjalan ke depan, atau sekadar bergerak ke kanan atau ke kiri. Kesan yang diberikan tenang, halus, dan lembut.

Dalam desain statis anggota badan tidak bergerak sama sekali. Kesan yang diberikan teratur sehingga jika dilakukan terus-menerus terkesan monoton. Kaki bergerak bebas, bisa maju kedepan, melangkah ke samping, atau mundur.

8. Desain Lurus
Memiliki kesan sederhana, kokoh, dan kuat. Desain lurus ini menggunakan garis lurus pada anggota badan seperti tungkai, kaki, badan, dan lengan seperti pada gambar berikut.

Desain lengkung adalah desain yang menggunakan garis lengkung mulai dari badan, lengan, dan kaki. Jadi, terkesan halus dan lembut. Akan tetapi, kalau sering diperagakan akan menimbulkan kesan yang lemah.

Kesan yang diberikan penuh dengan kekuatan. Desain bersudut sering menggunakan gerak tekukkan tajam pada sendi tubuh seperti lutut, siku dan pergelangan kaki.

Desain spiral ini memberikan sentuhan intelektual dan spiritual yang kuat sehingga memiliki daya tarik tinggi dan mempesona.

Desain tinggi adalah desain yang ditunjang dengan gerak tungkai kaki dan lengan. Kesan yang diberikan adalah sentuhan intelektual dan spiritual yang kuat, seperti memohon suatu keinginan atau pemujaan.

Desain medium ini diwujudkan dengan gerak sekitar dada ke bawah sampai pinggang penari, kesan yang diberikan penuh emosi.

Desain rendah ini memusatkan gerak sekitar pinggang penari sampai lantai. Kesan yang dimiliki penuh daya hidup.

Desain terlukis mempunyai kesan yang memikat dari hasil properti yang dipergunakan seperti selendang kain dan topi. Properti ini bergerak mengikuti gerakan tangan atau bagian badan lain seperti rambut dan jari-jari tangan.

Desain yang merupakan lanjutan atau yang seolah-olah memiliki maksud merespons.

Desain tertunda ini hampir sama dengan desain terlukis akan tetapi dalam desain ini sengaja dibuat ada gerak yang tertinggal susul-menyusul karena alat bantu.

Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempelkan garis-garis anggota badan yang berlawanan arah antara kanan dan kiri namun berbentuk sama. Kesan yang diberikan lebih kuat.

Desain asimetris adalah desain yang tidak seimbang antara gerak bagian kanan badan dan gerak bagian kiri badan. Kesan yang terlihat menarik dan dinamis.

- Level gerak tari adalah jangkauan peragaan gerak dalam ruang gerak tari oleh penari itu sendiri.
- Level gerak tari terbagi menjadi tiga, yaitu level tinggi. sedang, dan rendah.
- Arah hadap akan menunjukkan ke mana penari menghadap.
- Pola lantai adalah langkah gerak kaki atau jejak langkah kaki penari untuk membentuk formasi tari di atas panggung atau arena tari.
- Desain gerak tadi terdiri atas. desain datar. dalam. vertikal, horizontal. kontras murni. statis. lurus. lengkung, bersudut. spiral. tinggi, medium, rendah, terlukis. lanjutan, tertunda, simetris. dan asimetris.
- Dalam teknik gerak dasar tari berpasangan atau kelompok perlu dipikirkan pola atau susunan penari agar tidak bertabrakan