Teater Dari Sulawesi Selatan, Teater dari Jakarta (Betawi), Teater dari Kalimantan Selatan, Teater dari Bali
Teater Dari Sulawesi Selatan, Teater dari Jakarta (Betawi), Teater dari Kalimantan Selatan, Teater dari Bali.
Teater Dari Sulawesi Selatan
Sinrili termasuk ke dalam jenis teater tutur.
Pencerita-penyanyinya (pasinrilik) memainkan keso. Keso adalah alat musik gesek seperti rebab, tetapi tentu saja berbeda dalam lagu, cerita, ataupun bahasanya. Pasinrili menyampaikan lagu-lagu nyanyiannya (kelong) sesuai dengan isi ceritanya atau lagu-lagu yang paling digemari penontonnya. Penonton sinrili ini sangat santai, mendengarkan sambil duduk, berbaring, minum kopi, diselingi ngobrol atau celetukan menyambut pasinrili. Terdapat tiga tema umum dalam cerita sinrili, yaitu yang berisikan kepah-lawanan (misalnya Toto Daeng Magasing dan Kappala Talung Batua), yang mengandung nilai-nilai keagamaan (seperti Tuanta Samalaka), dan cerita yang bertemakan cinta ditemukan dalam Sinrili I Jamila, Sinrili I Manakku, dan Sinrili I Daeng ri Makka.
Ada dua macam bentuk lenong yaitu lenong denes dan lenong preman. Dalam lenong denes (dari kata denes dalam dialek Betawi yang berarti "dinas" atau "resmi"), aktor dan aktrisnya umumnya mengenakan busana formal dan kisahnya bersetting kerajaan atau lingkungan kaum bangsawan, sedangkan dalam lenong preman busana yang dikenakan tidak ditentukan oleh sutradara dan umumnya berkisah tentang kehidupan sehari-hari. Selain itu, kedua jenis lenong ini juga dibedakan dari bahasa yang digunakan; lenong denes umumnya menggunakan bahasa yang halus (bahasa Melayu tinggi), sedangkan lenong preman menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.
Kisah yang dilakonkan dalam lenong preman misalnya adalah kisah rakyat yang ditindas oleh tuan tanah dengan pemungutan pajak dan munculnya tokoh pendekar taat beribadah yang membela rakyat dan melawan si tuan tanah jahat. Sementara itu, contoh kisah lenong denes adalah kisah-kisah 1001 malam.
Wayang Gong merupakan seni tradisional pertunjukan khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang saat ini jarang dimainkan dan mengalami kepudaran. Walaupun banyak pihak mencoba mempertahankan kesenian ini dari serbuan budaya hampa makna (blank of meaning) dan serbuan budaya populer. Namun, kesenian ini tidak bisa bertahan dari guncangan budaya modern. Diperparah lagi dengan kurangnya pelakon dan penggemarnya.
Seni tradisional ini hampir sama dengan wayang orang di Jawa, hanya yang menjadi perbedaan, Wayang Orang latar belakang ceritanya Mahabrata atau Ramayana, sedangkan Wayang Gong, hanya mengisahkan Rama-yananya (Ramayana versi Banjar). Wayang gong dimainkan sambil diiringi musik gamelan, elemen dramatik, dan kating tari yang dikolaborasi dengan bunyi ketopong. Tentunya, tidak ditinggalkan juga pengolahan vokal pemain, juga ditambah basik tari dalam lakon yang terdiri atas beberapa tilisasi.
Biasanya, kesenian wayang gong dimainkan saat acara adat maupun seni pertunjukan yang berbasis kemasyarakatan, misalnya Muludan, Saprah Amal serta nuansa-nuansa keagamaan (value of religion) yang notabenenya meng-ajarkan moralitas (morality) dan kemanusiaan (humanity).
Seni Cepung Sembalun dilestarikan oleh I Made Ariawan, Sejak Juli 1997.
I Made Ariawan, pelindung sekaligus pelatih aktif hingga ke Lombok memburu lontar-lontar yang berhubungan dengan teks lagu Seni Cepung Sembalun ini.
Cekepung adalah seni Tembang/Gending Bali yang bernuansa Sasak, karena sumber sastra yang digunakan berasal dari Lontar Monyeh yang di tutis di atas daun lontar Berbahasa Sasak.
Diperkirakan tahun 1760 ditaklukannya Kera-jaan Lombok oleh Raja Karangasem menjadi awal tumbuhnya kesenian ini dan berkembang dari Lombok ke Bali, khususnya Karangasem di tahun 1920-an. Cerita pada lontar monyeh yang jadi acuan pada cerita ini merupakan karya sastra yg di tulis di atas daun lontar yg di dalamnya terkandung berbagai unsur tembang macepat yakni sinom, kumambang, dan dangdang. Bertutur tentang kisah cinta, patriotisme, dan heroisme.
Kisah ini disuguhkan dengan sangat menarik. Para pemain duduk setengah lingkaran, sedangkan seorang pemain membaca Lontar Monyeh dalam wujud nyanyian yang di terjemahkan oleh seorang pemain di sampingnya, sementara tembang mengalir alunan seruling mengikuti melodi lagu, para pemain lain memberi ornamentasi dengan olah vokal menirukan bunyi gamelan (cek dan puns) yang mungkin menjadi lahirnya kata "cekepung”.
Sekilas bait tembang dalam Lontar Monyeh : tabe pada warga sana-inggih titiang matur ring para semeton sareng samiwayah anom bini laki-minekadi sane alit,sane lingsir wiadin sane lanang miwah istritercoba belajar ngarang-niki wantah wau mapeuruk megegendinganpenyelimur ati sedih-jagi ngelinnurang manahe sane sedihporokne sang ini jari-sapunike kawentenan dewek titiangeisi hati liwat bingung-antuk kebingungan titiangesok mengadu kasemalan-titiang murunang dewek antuk demen titiangengadok diri jeneng ririh-titiang ngadu iagas mabet teken dewek duegmute yetu-wantah asapunikasok ngadu lelakon duang-wantah asapunika kawentenan dewek titiange.
Teater dari Jakarta (Betawi)
Lenong merupakan teater tradisional yang berasal dari Betawi. Kesenian tradisional lenong ini diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang, dan sukong. Lakon maupun skenario lenong pada umumnya mengandung pesan moral, yakni menolong orang yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam pementasan lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dengan dialek Betawi. Lakon-lakon lenong berkembang dari lawakan-lawakan tanpa plot cerita yang dirangkai-rangkai sehingga menjadi sebuah pertunjukan yang berlangsung semalam suntuk dengan lakon panjang dan utuh.Kisah yang dilakonkan dalam lenong preman misalnya adalah kisah rakyat yang ditindas oleh tuan tanah dengan pemungutan pajak dan munculnya tokoh pendekar taat beribadah yang membela rakyat dan melawan si tuan tanah jahat. Sementara itu, contoh kisah lenong denes adalah kisah-kisah 1001 malam.
Teater dari Kalimantan Selatan
Wayang Gong merupakan seni tradisional pertunjukan khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang saat ini jarang dimainkan dan mengalami kepudaran. Walaupun banyak pihak mencoba mempertahankan kesenian ini dari serbuan budaya hampa makna (blank of meaning) dan serbuan budaya populer. Namun, kesenian ini tidak bisa bertahan dari guncangan budaya modern. Diperparah lagi dengan kurangnya pelakon dan penggemarnya.
Seni tradisional ini hampir sama dengan wayang orang di Jawa, hanya yang menjadi perbedaan, Wayang Orang latar belakang ceritanya Mahabrata atau Ramayana, sedangkan Wayang Gong, hanya mengisahkan Rama-yananya (Ramayana versi Banjar). Wayang gong dimainkan sambil diiringi musik gamelan, elemen dramatik, dan kating tari yang dikolaborasi dengan bunyi ketopong. Tentunya, tidak ditinggalkan juga pengolahan vokal pemain, juga ditambah basik tari dalam lakon yang terdiri atas beberapa tilisasi.
Biasanya, kesenian wayang gong dimainkan saat acara adat maupun seni pertunjukan yang berbasis kemasyarakatan, misalnya Muludan, Saprah Amal serta nuansa-nuansa keagamaan (value of religion) yang notabenenya meng-ajarkan moralitas (morality) dan kemanusiaan (humanity).
Teater dari Bali
I Made Ariawan, pelindung sekaligus pelatih aktif hingga ke Lombok memburu lontar-lontar yang berhubungan dengan teks lagu Seni Cepung Sembalun ini.
Cekepung adalah seni Tembang/Gending Bali yang bernuansa Sasak, karena sumber sastra yang digunakan berasal dari Lontar Monyeh yang di tutis di atas daun lontar Berbahasa Sasak.
Diperkirakan tahun 1760 ditaklukannya Kera-jaan Lombok oleh Raja Karangasem menjadi awal tumbuhnya kesenian ini dan berkembang dari Lombok ke Bali, khususnya Karangasem di tahun 1920-an. Cerita pada lontar monyeh yang jadi acuan pada cerita ini merupakan karya sastra yg di tulis di atas daun lontar yg di dalamnya terkandung berbagai unsur tembang macepat yakni sinom, kumambang, dan dangdang. Bertutur tentang kisah cinta, patriotisme, dan heroisme.
Kisah ini disuguhkan dengan sangat menarik. Para pemain duduk setengah lingkaran, sedangkan seorang pemain membaca Lontar Monyeh dalam wujud nyanyian yang di terjemahkan oleh seorang pemain di sampingnya, sementara tembang mengalir alunan seruling mengikuti melodi lagu, para pemain lain memberi ornamentasi dengan olah vokal menirukan bunyi gamelan (cek dan puns) yang mungkin menjadi lahirnya kata "cekepung”.
Sekilas bait tembang dalam Lontar Monyeh : tabe pada warga sana-inggih titiang matur ring para semeton sareng samiwayah anom bini laki-minekadi sane alit,sane lingsir wiadin sane lanang miwah istritercoba belajar ngarang-niki wantah wau mapeuruk megegendinganpenyelimur ati sedih-jagi ngelinnurang manahe sane sedihporokne sang ini jari-sapunike kawentenan dewek titiangeisi hati liwat bingung-antuk kebingungan titiangesok mengadu kasemalan-titiang murunang dewek antuk demen titiangengadok diri jeneng ririh-titiang ngadu iagas mabet teken dewek duegmute yetu-wantah asapunikasok ngadu lelakon duang-wantah asapunika kawentenan dewek titiange.
Perlengkapan Peralatan dan Media Menggambar Ekspresif
Perlengkapan Peralatan Menggambar Ekspresif.
Media yang bisa digunakan untuk menggambar ekspresif banyak macam dan jenisnya. Contoh dari media menggambar seperti kertas HVS, kertas gambar serta kanvas. Untuk menggambar pada media perlu peralatan. Diantara peralatan untuk menggambar yaitu pensil, cat air, cat minyak, kuas, dan palet.
Kanvas
Kanvas adalah media yang terbuat dari kain yang dibentangkan pada bingkai kayu (spanram) yang dilaburi atau tertutup dengan campuran bahan tertentu biasanya singwit dan lem kayu dicampur dengan air. Kanvas tersedia dalam berbagai ukuran dan jenis. Saat ini bahan kanvas banyak digunakan untuk membuat benda yang digunakan sehari-hari seperti tas dan sepatu. Tas dan sepatu tersebut diberi gambar agar terlihat lebih indah.
Pensil grafit Pensil grafit adalah pensil yang kita gunakan setiap hari. Pensil ini berbahan dasar grafit, sejenis karbon yang dicampur dengan tanah liat lalu digulung dan dipanggang. Produk pensil grafit yang paling umum di pasaran (dari gambar keras, lunak dan tipis hingga gelap) adalah 9H, 8H, H, F, HB, B, 2B, 9B.
Setiap level pena menciptakan kegelapan warna yang berbeda dan mempengaruhi tekanan yang diterapkan pada kertas. Misalnya, pensil H bagus untuk membuat garis halus yang jelas, tetapi menggores permukaan kertas, sedangkan pensil B lebih baik untuk berlatih dengan goresan lembut.
Pensil pastel
Pensil pastel adalah pensil yang berbahan dasar kapur atau strip pastel yang dicampur dengan warna-warna pastel. Sepintas pensil pastel seperti pensil warna, namun fungsinya berbeda.
Karena pulpen ini cocok untuk mereka yang ingin menampilkan detail garis, bayangan, membuat sketsa cepat dan sangat efektif digunakan pada kertas berwarna. Hal ini dikarenakan bahan pensil pastel tidak berlilin dan dapat dibaurkan dengan baik.
Pensil warna
Pensil warna dari pensil grafit. Ini hanya mengandung pigmen dan lilin, sehingga pensil terlihat berwarna-warni dan mudah digunakan. Pensil ini tersedia dalam berbagai warna dan bentuk, seperti efek standar, larut dalam air, dan tebal dan tipis, dan juga bervariasi dalam kualitas dan kelembutan.
Conté tongkat dan pensil warna
Alat menggambar berikut adalah tongkat conté dan pensil warna. Keduanya hampir sama dan dapat digunakan untuk tugas sketsa praktis dan warna.
Secara umum, warna batang Conté yang paling populer adalah hitam, putih, coklat, abu-abu, kuning tua atau cokelat. Meskipun krayon tersedia dalam berbagai warna. Keduanya dapat digunakan untuk memblokir atau menyorot warna pada bidikan kering.
Tongkat arang bambu
Tongkat arang bambu juga dapat digunakan sebagai alat menggambar. Kayu berkarbonisasi ini adalah salah satu bahan menggambar tertua dan tersedia dalam stik tipis, sedang, dan ekstra tebal. Tongkat karbon halus sempurna untuk menggambar detail dan tongkat tebal untuk menaungi area yang luas.
Itu juga dilengkapi dengan arang tekan atau arang Siberia
Alat menggambar ini lebih bersih untuk digunakan daripada tongkat arang biasa. Ini menciptakan garis yang lebih gelap dan lebih tajam, tetapi sulit untuk dicoreng atau dibaurkan. Jika Anda ingin menggunakan stik karbon, pertajam ujungnya dengan rautan pensil.
Brush Kuas
dan pena celup dapat digunakan dalam latihan cat air. Anda dapat membeli kuas murah, tetapi jika Anda menginginkan kualitas, belilah kuas musang. Alasannya adalah karena kuas ini dapat menampung banyak cairan dan menghasilkan air yang baik.
Pena celup
Selain kuas, Anda juga dapat menggunakan pena celup. Pena ini memiliki tubuh kayu atau plastik dan ujung logam. Biasanya kepala bisa dilepas dan diganti dengan pulpen lain. Tapi ada juga yang tidak bisa. Jadi pastikan nib dalam kondisi baik sebelum membeli.
Tinta
Menggunakan alat menggambar seperti kuas atau pena membutuhkan tinta. Ada berbagai jenis dan warna tinta di pasaran. Dari tahan air hingga larut dalam air. Namun, keduanya dapat dicampur dengan air untuk menghasilkan warna atau rona.
Tinta tahan air (dikenal sebagai tinta Cina) cepat kering dan mudah digunakan. Tinta yang larut dalam air larut dengan cepat dalam air, dapat dibasahi kembali dan diganti dengan warna lain.
Rautan
Rautan seperti rautan pensil atau rautan juga penting bagi mereka yang suka menggambar. Karena alat ini membuat ujung pulpen menjadi tajam, membulat atau bertekstur. Untuk rautan, pastikan mata pisaunya tajam agar mudah digunakan.
Eraser Penghapus
berguna untuk menghilangkan goresan atau dapat digunakan untuk blending. Penghilang dempul, juga dikenal sebagai penghapus kneader, lembut dan mudah dibentuk. Pilih penghapus sesuai kebutuhan.
Penghapus lunak (biasanya putih) yang cocok untuk menghapus garis pensil dari kertas apa pun. Penghapus plastik atau vinil keras untuk mencampur warna, tetapi tidak cocok untuk menghapus di atas kertas tipis.
Kertas gambar
Anda membutuhkan kertas gambar atau buku sketsa untuk berlatih. Tapi bagaimana dengan kualitas kertasnya? Pertama, kertas berlubang dengan permukaan bertekstur kuat cocok untuk pekerjaan yang lebih berani dan ekspresif. Anda dapat menggunakan pensil arang, kapur, pastel atau grafit dengan media ini.
Kedua, kertas dengan permukaan yang sangat halus disebut hot press. Kertas ini paling cocok untuk menggambar pena dan tinta, menggambar cuci, dan pensil grafit lembut. Tidak cocok untuk batang arang bambu.
Ketiga, kertas berkualitas baik atau berlabel acid-free (proses untuk menetralkan keasaman kertas agar tidak menjadi coklat atau rapuh). Misalnya, kertas catridge atau kertas gambar biasa. Kertas ini tersedia dalam berbagai berat, ukuran dan kualitas.
Mengidentifikasi Jenis Karya Teater Tradisional dan Modern
Mengidentifikasi Jenis Karya Teater Tradisional dan Modern
Jenis Karya Teater di Indonesia
Bagaimana pemahamanmu terhadap seni teater, sudah meningkatkah? Mudah-mudahan saja sekarang kamu dapat mengapresiasi dan mengekspresikan diri dalam seni teater. Sebagaimana telah kamu pahami sebelumnya bahwa senia teater di Indonesia terdapat dua jenis, yaitu seni tetaer tradisional dan teater nontradisional (modern).
Masih ingatkah kamu bagaimana perbedaan di anatara keduanya? Seni teater tradisional masih terikat pada aturan tradisi daerah masing masing, misalnya kostum, panggung, jalinan lakon, dan jumlah pemainnya. Sementara itu, seni teater nontradisional (modern) sudah melepaskan diri dari ikatan tersebut.
Selain itu, yang menjadi perbedaan di antara keduanya adalah penggunaan naskah drama. Jika seni teater tradisional belum menggunakan naskah drama (cerita disampaikan secara langsung oleh sutradara), seni teater modern menggunakan naskah drama. Naskah drama yang digunakannya bervariasi, ada hasil tulisan sendiri ataupun berupa naskah terjemahan.
Masih ingatkah kamu bagaimana perbedaan di anatara keduanya? Seni teater tradisional masih terikat pada aturan tradisi daerah masing masing, misalnya kostum, panggung, jalinan lakon, dan jumlah pemainnya. Sementara itu, seni teater nontradisional (modern) sudah melepaskan diri dari ikatan tersebut.
Selain itu, yang menjadi perbedaan di antara keduanya adalah penggunaan naskah drama. Jika seni teater tradisional belum menggunakan naskah drama (cerita disampaikan secara langsung oleh sutradara), seni teater modern menggunakan naskah drama. Naskah drama yang digunakannya bervariasi, ada hasil tulisan sendiri ataupun berupa naskah terjemahan.
Secara lebih jelas, berikut disajikan perbedaan seni teater tradisional dan modern.
Teater tradisional
- Terikat tradisi (kostum, panggung, jalinan lakon, jumlah pemain, dll.)
- Tidak mengenal naskah tulis.
- Sudah melepaskan diri dari ikatan tradisi
- Mengenal dan menggunakan naskah tulis
Teater modern ini muncul karena dorongan untuk melepaskan diri dari berbagai kaidah yang mengikatnya. Dalam perkembangannya, seni teater modern ini mengalami metamorfosis dalam berbagai hal. Salah satunya adalah munculnya berbagai naskah saduran dan terjemahan yang digunakan untuk pementasan. Keinginan ini diwujudkan oleh para tokoh teater dengah mengadakan pelatihan dan pembinaan terhadap generasi penerusnya, seperti Teguh Karya yang membina grup teater Populer, W.S. Rendra dengan grup teater Rendra, N. Riantriarno dengan grup teater Koma, dan Budi S. Otong dengan grup teater SAE, Dindon W.S. dengan grup teater Kubur, Putu Wijaya dengan grup teater Mandiri, Arifin C. Noer dengan teater Kecil, dan Butet Kertarejasa dengan teater Gandrik.
Mengidentifikasi Jenis Teater Mancanegara
Seiring dengan perkembangannya, seni teater di mancanegara juga mengalami berbagai perubahan. Seni teater yang bermula dari tradisional, kini mulai bergeser ke modern. Perubahan itu diperlihatkan di berbagai negara di Asia, seperti Cina, Jepang, Thailand, dan India.
a. Cina
Sama halnya dengan di Indonesia, seni teater tradisonal maupun modern tumbuh subur di Cina. Hal ini dapat dilihat dari berbagai teater tradisional yang muncul di daerah Tiongkok seperti opera Huang Mei, Opera Kunjun, dan Opera Yu Ju, dan Opera Peking. Berikut ini uraian mengenai opera tersebut.
1) Opera Huang Mei
Opera Huang Mei yang bernama asli "Melodi Huang Mei" atau "Opera Cai Cha" merupakan sejenis opera kecil di kalangan rakyat yang terbentuk di daerah perbatasan provinsi-provinsi Anhui, Hubei dan Jiangxi. Salah satu alirannya kemudian menyebar luas ke daerah An Qing dengan Kabupaten Huai Ning. Dalam perkembangannya, Opera ruang Mei berpadu dengan seni kalangan rakyat setempat, seperti menyanyi dan bercerita dengan bahasa setempat. Akhirnya terbentuklah ciri khas pribadi.
lnilah asal mula Opera Huang Mei. Pertunjukan Opera Huang Mei pada masa awal mengutamakan cm khas menyanyi sambil menari. Pemainnya kebanyakan adalah kaum tani dan pekerja kerajinan tangan. lsi Opera Huang Mei terutama mencentakan kehidupan sehari-hari dengan gaya lagu kalangan rakyat.
2) Opera Kun Ju
Dalam proses perubahan sejarah, Opera Kun Ju pernah diberi berbagai nama seperti "Nada Kun Shan", "lrama Kun Diao", "Melodi Kun Qu" dan "Melodi Selatan". Yang dimaksud Opera Kun Ju adalah sejenis opera yang mengutamakan seni penampilan.
Masa kemakmuran Opera Kun Ju berlangsung selama 230 tahun. Perkembangan Opera Kun Ju mencerminkan pertumbuhan opera di Tiongkok dan mempunyai pengaruh langsung terhadap pembentukan dan perkembangan opera-opera lainnya di Tiongkok.
3) Opera Yu Ju
Opera Yu Ju disebut juga sebagai "Henan Bangzi". Sebutan Opera Yu Ju mulai dipakai sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Opera Yu Ju yang merupakan salah satu opera yang paling berpengaruh sangat popular di provinsi dan daerah seperti Hen an, Hebei, Shandong, Shanxi, Hubei, Ningxia, Qinghai dan Xinjiang.
Opera Yu Ju timbul pada akhir masa Dinasti Ming (1368-1644) dan masa awal Dinasti Qing (1616-1911). Pada awalnya, Opera Yu Ju mengutamakan nyanyian tanpa diiringi permaman instrumen musik. Perkembangannya cepat karena digemari umum.
Opera Yu atau opera Henan terutama diiringi oleh alat-alat musik sebagai berikut.
a) Erhu, semacam rebab Tiongkok berdawai dua.
b) Sanxian, semacam alat musik petik berdawai tiga.
c) Pipa, semacam alat musik petik tadisional Tiongkok, seruling bambu.
d) Sheng, sejenis alat musik tiup yang dibuat dan p1pa-p1pa buluh.
e) suona, semacam terompet tradisional Tiongkok. Matranya menurut kecrek serta berirama cepat dan riang.
d) Sheng, sejenis alat musik tiup yang dibuat dan p1pa-p1pa buluh.
e) suona, semacam terompet tradisional Tiongkok. Matranya menurut kecrek serta berirama cepat dan riang.
Opera Yu Ju selalu mengutamakan nyanyian. lrama nyanyinya diatur menurut jalan cerita opera sehingga dapat memperlihatkan daya pikat seni yang khas. Gaya opera Henan sangat bergairah, bebas dan kuat, pandai menciptakn adegan besar yang megah, memiliki daya penggerak emosi yang kuat, cm kedaerahnnya sangat kental, wajar dan bersahaJa, dekat dengan kehidupan masyarakat, memiliki irama yang terang, konflik yang tajam, cerita yang lengkap, dan watak tokoh yang terang.
Sampai sekarang, opera Yu Ju masih digemari banyak masyarakat. Namun perkembangannya juga menghadapi masalah yang serius, antara lain berkurangnya minat penonton, paceklik tenaga kreasi termasuk para pemain, kesenjangan yang lebar antara mutu budaya dan seni para artis dengan kebutuhan zaman, serta kurangnya pengarahan teoretis bagi cm dan arah perkembangan opera. Hal tersebut menghambat kelangsungan pementasan sehingga penerusan dan reformasi kurang terarah.
4) Opera Peking
Opera peking ini sangat terkenal di Cina. Kepopuleran opera ini dapat dilihat dari sejarah munculnya opera ini. Opera Peking yang disebut sebagai Opera Timur adalah inti sari opera Tiongkok yang tulen. Dinamakan opera Peking karena terbentuk di kota tersebut (Beijing dulu dinamakan Peking).
Opera Peking sudah bersejarah 200 tahun lebih. Asal usulnya dapat ditelusuri pada beberapa opera daerah yang bersejarah lama, khususnya Huiban, opera daerah yang populer di Tiongkok Selatan pada abad ke-18. Pada tahun 1790, Huiban atau rombongan opera Anhui pertama kali datang ke Beijing untuk ambil bagian dalam pertunjukan perayaan hari ulang tahun kaisar. Kemudian disusul banyak Huiban yang berdatangan ke Beijing untuk mengadakan pertunjukkan. Huiban yang mengadakan pertunjukan keliling pandai menyerap lakon dan metode pertunjukkan jenis opera lain. Meskipun di Beijing terdapat banyak jenis opera, Huiban mencapai kemajuan pesat di bidang kesenian.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, opera Peking terbentuk melalui proses pembauran selama puluhan tahun, dan menjadi jenis opera yang terbesar di Tiongkok. Opera Peking adalah jenis opera nomor satu di Tiongkok yang memiliki paling banyak artis terkenal, paling banyak rombongan pertunjukan dan penonton, serta paling luas pengaruhnya.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, opera Peking terbentuk melalui proses pembauran selama puluhan tahun, dan menjadi jenis opera yang terbesar di Tiongkok. Opera Peking adalah jenis opera nomor satu di Tiongkok yang memiliki paling banyak artis terkenal, paling banyak rombongan pertunjukan dan penonton, serta paling luas pengaruhnya.
Langganan:
Postingan (Atom)