Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Merancang Pertunjukan, Prinsip Kerjasama Dalam Bermain Teater

Gambar
Merancang Pertunjukan Teater Daerah Setempat Pada artikel sebelum sebelumnya telah disebutkan beberapa contoh teater yang terdapat di daerah. Contohnya longser, ubrug, wayang golek, dan lenong yang berasal dari Jawa Barat; ketoprak, wayang orang, dan wayang kulit yang berasal dari Jawa Tengah; ludruk yang berasal dari Jawa Timur; barong, arja, dan kecak yang berasal dari Bali. Jika anda pernah melihat salah satu pertunjukan tersebut, tentu anda akan dapat membayangkan bagaimana proses dalam pembuatannya. Hal-hal yang harus dipersiapkan saat merancang pertunjukan teater tradisional adalah naskah drama, pemain, sutradara, dekorasi, busana dan tata has, musik pengiring, dan latihan para pemain. 1. Naskah Naskah adalah bentuk drama yang masih berupa tulisan. Naskah drama teater tradisional ada yang bersifat kaku dan longgar. Maksudnya kaku adalah naskah tersebut tidak dapat diubah baik dari segi isinya, ataupun dalam segi pertunjukannya. Naskah yang sifa

Sinopsis Berkah Cinta Episode 9 - 10

Gambar
Sinopsis Berkah Cinta Episode 9 - 10 Cerita dimulai dari kedatangan Eros di rumah Pratama hendak bertemu. Rupanya dirumah Eros tidak bisa menemuinya malahan mendengar khabar dari bibik sumi bahwa karin sedang sakit. Lalu Eros bilang kebetulan sekali Saya seeorang dokter. Lalu Bik sumi membawa masuk eros kerumah.  Sementara itu Tania di jebak tante Sara untuk datang ke suatu tempat dengan harapan Tania bisa menerima kembali gelangnya yang diambil Tate Sara. Malah dia terkejut bukan ketemu Tante Sara malah ketemu Pratama. Pratama lalu menyuruh masuk mobil dan membawanya kesuatu tempat. Tania bertanya pada Tama saya mau di bawa kemana? lalu Tama membentaknya sehingga membuat Tania Ketakutan. Sambil mundur kebelakang yang berada di pinggir jurang, hampir saja Tania terpeleset dengan cepatnya Tama memegang tangan Tania. Ternyata Pratama hendak memberikan Cek sebagai Pesangon karena Tania telah bekerja di rumah Tania.  Ternyata rencana busuk dari Tante Sara ti

Sejarah Teater Indonesia, Sejarah Teater Barat Menurut Jakob Sumardjo

Gambar
Sejarah Teater Dalam bukunya yang berjudul Ikhtisar Sejarah Teater Barat , Jakob Sumardjo (1986) menuliskan bahwa waktu pertunjukan drama tidak diketahui asal mulanya. Namun, muncul berbagai teori yang menyebutkan bahwa drama berawal dari upacara agama primitif, nyanyian untuk menghormati seorang pahlawan di kuburannya, dan kegemaran manusia mendengarkan cerita. Perkembangan drama dimulai sejak zaman Yunani. Dulu, dalam upacara keagaamaan, bangsa Yunani mengadakan festival tari dan nyanyi untuk menghormati dewa Dionysius, yakni dewa anggur dan kesuburan. Kemudian, mereka mengadakan sayembara drama untuk menghormati dewa Dionysius itu. Sayembara drama waktu itu berupa pertunjukan tragedi. Salah seorang pemenang sayembara tersebut adalah Thespis, la adalah aktor dan penulis tragedi pertama yang dikenal di dunia. Drama Yunani mengalami puncaknya sekitar tahun 400 SM. Drama masih dipertunjukkan sebagai bagian dari upacara agama, terutama tragedi. Drama dari Yunani kuno cerit

Pertunjukan Tari, Rias Cantik atau Tampan, Rias Tokoh

Gambar
Pertunjukan TARI BERDASARKAN RIAS DAN BUSANA Tata rias Dan busana tari berpasangan ATAU Kelompok Disesuaikan dengan Bentuk penyajian Serta tema Yang diambil, such as inviting participation SEMUA penari using rias Dan busana Yang sama ATAU berlainan Sesuai Karakter tokoh Yang ADA. Tarian Bentuk tunggal Yang ditarikan Beroperasi massal can be using rias Dan busana Yang sama, SEMENTARA hearts tari berpasangan, KARENA BERBEDA JENIS ATAU Karakter tokoh, can be dipastikan tata rias Dan busananya BERBEDA. Tari Kelompok Yang Bentuk penyajiannya Berupa drama tari ATAU tari berdialog also akan BERBEDA-beda Sesuai Karakter tokoh masing-masing. Jadi, penari Harus pandai merias Diri DENGAN Cara berlatih, dimulai Dari Yang Mudah Dan sederhana seperti using pensil alis untuk review MEMBUAT different Bentuk alis mata, MEMBUAT godek, ATAU kumis. Beroperasi tata rias dibedakan Menjadi dua, Yaitu rias cantik ATAU tampan Dan rias tokoh. 1. Rias Cantik ATAU Tampan Rias cantik ATAU tam

Latihan Gerak Dasar Olah Tubuh Dalam Meningkatkan Keterampilan Bermain Teater

Gambar
Olah Tubuh Dalam Berlatih Keterampilan Bermain Teater Pemanasan Peregangan atau pemanasan (warm-up) adalah serial dari gerakan tubuh untuk meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot dengan cara bertahap. Pedoman sebelum melakukan pemanasan dan latihan tubuh adalah sebagai berikut. Cobalah untuk selalu konsentrasi dan santai, jangan menahan napas, bernapaslah secara normal. Mulailah dengan tingkat hitungan yang sedikit kemudian meningkat ke hitungan yang banyak sesuai dengan tahapan. Misalnya, dalam satu seri latihan dimulai dengan 8 hitungan kemudian pada tahap berikutnya ditingkatkan menjadi 2x8 hitungan sampai nx8 hitungan. Konsentrasi pada latihan, jangan biarkan pikiran yang lain memecah konsentrasi. Rasakan setiap pergerakan otot dan tulang-tulang kita selama latihan. Lakukanlah pemanasan ini dengan cara yang halus dan jangan melakukan iatihan-latihan dengan gerakan yang mengentak-entak. Usahakan latihan secara berurutan, misalnya dimulai dari bagian bawah tubuh men

Unsur-Unsur Bermain Teater Drama | Tubuh, Jiwa, Gerak, Suara, Bunyi-bunyianm Rupa, Lakon

Gambar
TEATER DRAMA Pengertian Teater Drama Teater berasal dari bahasa Yunani, yaitu theatron yang artinya tempat atau gedung pertunjukan. Sementara itu, dalam bahasa Inggris, kata theatre mengacu kepada aktivitas melakukan kegiatan yang mencakup dibidang seni pertunjukan, kelompok yang melakukan kegiatan itu, dan seni pertunjukan itu sendiri. Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa teater merupakan tempat atau segala aktivitas kegiatan yang berhubungan dengan seni pertunjukan. Dalam rumusan sederhana, teater adalah seni pertunjukan yang dimainkan di atas pentas dan disaksikan oleh penonton, misalnya ketoprak, ludruk, wayang kulit, wayang orang, sintren, randai, mamanda, dagelan, sulap, dan akrobat. Namun, dalam perkembangannya, teater selalu dikaitkan dengan kata drama. Kata drama juga berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu draomai yang berarti bertindak berbuat atau beraksi. Secara khusus, teater mengacu kepada aktivitas manusia yang melakukan kegiatan dalam

Latihan Olah Rasa, Gesture, Imajinasi Untuk Pemain Teater

Gambar
Latihan Olah Rasa, Gesture, Imajinasi Untuk Pemain Teater Olah Rasa Pemain teater membutuhkan kepekaan rasa. Oleh karena itu, latihan-latihan yang mendukung kepekaan rasa perlu dilakukan. Terlebih dalam konteks aksi dan reaksi. Seorang pemain tidak hanya memikirkan ekspresi karakter tokoh yang diperankan saja, tetapi juga harus memberikan respons terhadap ekspresi tokoh lain. Latihan olah rasa dimulai dari konsentrasi, mempelajari gesture (sikap), dan imajinasi. Konsentrasi Konsentrasi adalah pemusatan pikiran atau perhatian. Pusat perhatian seorang pemain teater yaitu sukma (jiwa) peran atau karakter yang akan dimainkan. Tujuan dari konsentrasi ini adalah untuk mencapai kondisi kendali mental maupun fisik di atas panggung. Dengan konsentrasi, pemain dapat mengubah dirinya menjadi orang lain, V^itu peran yang dimainkan. Latihan konsentrasi bisa dilakukan dengan melatih lima indra yang ada pada tubuh. Latihan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengalaman menge

Olah Suara atau Vokal dengan teknik Pernapasan, Senam Wajah, Senam Lidah, Senam Rahang Bawah, Latihan Tenggorokan, Berbisik, Mengerik dan Bergumam, Bersenandung

Gambar
Olah Suara atau Vokal Dalam bermain teater, vokal seorang aktor mempunyai peranan yang penting, karena digunakan sebagai sarana komunikasi yang berwujud dialog. Dialog itu salah satu daya tarik dalam membina konflik-konflik dramatik. Kegiatan berdialog ini menjadi ciri khas dari teater. Selain itu, dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai yang bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai dengan naskah, nilai yang terkandung dalam naskah tidak dapat dikomunikasikan kepada penonton. Hal ini merupakan kesalahan fatal bagi seorang pemain teater. Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pemain teater tentang fungsi ucapan, yaitu sebagai berikut. Ucapan yang dilontarkan bertujuan untuk menghidupkan kata dari teks lakon kepada penonton. Memberi arti khusus pada kata-kata tertentu melalui modulasi suara. Memuat informasi tentang sifat dan perasaan peran atau tokoh, misalnya umur, kedudukan sosial, kekuatan, kegembiraan, putus asa, marah, dan sebagainya. Mengendalikan

Proses Pementasan Teater, Membaca Teks, Menghafal, Merancang Blocking

Gambar
Proses Pementasan Teater Sutradara membimbing para aktor selama proses latihan. Untuk mendapatkan hasil terbaik, sutradara harus mampu mengatur para aktor mulai dari proses membaca naskah lakon hingga materi pentas benar-benar siap untuk ditampilkan. Kunci utama dari serangkaian latihan adalah kerja sama antara sutradara dan aktor serta kerja sama antaraktor. Sutradara perlu menetapkan target yang harus dicapai oleh aktor melalui tahapan latihan. Oleh karena itu, penjadwalan latihan perlu dibuat. Dengan melaksanakan latihan sesuai jadwal, maka aktor dituntut kedisiplinan untuk memenuhi target capaian. Jadwal ini juga bisa digunakan sebagai acuan kerja penata artistik, sehingga ketika sesi latihan teknik dilangsungkan pekerjaan mereka telah siap. 1. Membaca Teks Tahap awal latihan teater adalah membaca. Sutradara membacakan naskah lakon secara keseluruhan kepada aktor, kemudian menjelaskan maksud dari lakon tersebut. Pada sesi ini, aktor boleh bertanya kepada sutradara

Langkah-Langkah Persiapan Pementasan Teater

Gambar
Merencanakan Pementasan Teater Tahap Perencanaan A. Memilih Naskah Naskah adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut termuat nama-nama dan lakon tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan para tokoh, dan keadaan (set) panggung yang diperlukan. Bahkan terkadang juga dilengkapi penjelasan tentang tata busana, tata lampu, dan tata suara (musik pengiring). Naskah yang kita pilih harus sesuai keadaan kita, artinya kemampuan kita dalam merealisasikannya di atas pentas. Pertimbangan teknis pertama adalah jumlah tokoh dalam naskah apakah sesuai dengan jumlah personil kelompok kita. Pertimbangan selanjutnya adalah kemampuan kita dalam mewujudkan artistiknya di atas pentas. Naskah lakon bisa kita gunakan naskah standar yang sudah ada atau kita buat yang baru hasil karya kita sendiri. Dalam memilih naskah lakon harus mempertimbangkan nilai-nilai sebagai berikut. Nilai filosofi, bahwa naskah lakon yang dipilih harus memberikan suatu perenungan pik

Unsur Yang Harus Ada Pada Naskah Drama

Gambar
UNSUR YANG HARUS ADA PADA NASKAH DRAMA 1. Judul Cerita Judul cerita merupakan inti dari naskah drama yang akan dipertunjukkan. Seorang penulis naskah drama harus memperhitungkan ketertarikan penonton dengan judul naskah drama yang dibuat. Judul yang tidak menarik akan membuat penonton enggan mendatangi pertunjukan. 2. Sinopsis Sinopsis adalah ringkasan cerita di dalam naskah drama. Sinopsis perlu dibuat untuk membantu kru pementasan mempersiapkan segala hal terkait dengan pertunjukan. 3. Jumlah Remain Untuk naskah drama, sebaiknya memperhatikan jumlah pemain yang akan terlibat dalam pertunjukan drama atau teater. Dalam pertunjukan drama menggunakan media teater, maka jumlah pemain sangatlah penting untuk diperhatikan mengingat terbatasnya ruang (panggung) yang tersedia 4. Penggambaran Setting atau Latar Dalam membuat naskah drama, harus digambarkan setting atau latar (tempat peristiwa) berlangsung. Hal ini terlihat di awal naskah tersebut ditulis. Penggambaran latar i

Latihan Teknik, Dress rehearsal, Pementasan

Gambar
Latihan teknik Latihan teknik merupakan proses pengenalan aktor dengan tata panggung, busana, tata suara, musik ilustrasi, tata cahaya, properti, dan yang lainnya. Latihan teknik biasanya dilakukan pada hari-hari terakhir menjelang pertunjukan. Latihan teknik secara khusus paling tidak seminggu sebelum pementasan dilakukan. Pertama adalah perlengkapan tangan (hand property). Segala hal yang disentuh atau digunakan oleh aktor harus segera mungkin dilatihkan agar menjadi kebiasaan. Kedua adalah tata panggung. Meskipun tidak komplet, latihan dengan tata panggung atau skeneri atau set dekorasi perlu dilakukan secara mendalam. Terutama dengan benda-benda yang akan digunakan atau disentuh oleh aktor, misalnya kursi, meja, pintu, vas bunga, lukisan dinding, dan lain sebagainya. Jika dalam proses latihan benda-benda tersebut belum bisa dihadirkan, maka bisa diganti dengan benda lain yang menyerupai. Ketiga adalah tata busana. Latihan dengan busana ini sangat bermanfaat bagi para a