Tarian Maengket Sebagai Media Dan Ekspresi Budaya Keagamaan

Tarian Maengket: Sejarah, Makna, Gerakan, dan Kostum Tradisional Sulawesi Utara

Tarian Maengket: Sejarah, Makna, Gerakan, dan Kostum Tradisional Sulawesi Utara

Tarian Maengket merupakan salah satu tarian rakyat yang berasal dari Sulawesi Utara, Indonesia. Tarian ini terkenal karena keunikan gerakan, ritme musik pengiringnya, serta makna budaya yang mendalam. Sebagai bagian dari warisan budaya, Maengket sering ditampilkan dalam upacara adat, perayaan panen, dan festival lokal, menunjukkan identitas masyarakat Minahasa yang kaya akan tradisi.

Sejarah Tarian Maengket

Tarian Maengket berasal dari masyarakat Minahasa, Sulawesi Utara. Kata “Maengket” sendiri memiliki arti yang terkait dengan perayaan panen padi atau hasil bumi. Tarian ini awalnya merupakan bagian dari ritual tradisional untuk mengungkapkan rasa syukur kepada roh leluhur dan Tuhan atas hasil panen yang melimpah.

Seiring perkembangan zaman, tarian Maengket tidak hanya dilakukan pada saat panen tetapi juga dijadikan hiburan dalam berbagai acara adat dan festival budaya. Tarian ini menjadi simbol kebersamaan, kegembiraan, dan penghormatan terhadap tradisi leluhur. Penampilan Maengket biasanya dilakukan secara berkelompok dengan iringan musik tradisional seperti gendang dan suling.

Makna dan Filosofi Tarian Maengket

Maengket bukan sekadar tarian hiburan, tetapi memiliki filosofi yang dalam. Setiap gerakan tarian melambangkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Minahasa, seperti kerjasama, rasa syukur, dan persatuan. Gerakan-gerakan tangan, kaki, dan tubuh menunjukkan harmoni antara manusia, alam, dan leluhur.

Selain itu, tarian Maengket juga melambangkan sikap bersosialisasi dan membangun kebersamaan di antara anggota masyarakat. Melalui tarian ini, generasi muda belajar tentang nilai-nilai budaya dan identitas komunitas mereka, sekaligus menjaga kelestarian tradisi.

Gerakan Tarian Maengket

Gerakan tarian Maengket sangat khas dan penuh energi. Biasanya, tarian dilakukan secara berpasangan atau kelompok, dengan mengikuti irama musik tradisional. Beberapa gerakan utama tarian Maengket meliputi:

  • Gerakan kaki: Langkah-langkah cepat dan ritmis mengikuti irama musik gendang, menunjukkan semangat dan kegembiraan.
  • Gerakan tangan: Gerakan tangan berulang, terkadang saling bertemu dengan pasangan, melambangkan interaksi sosial dan kebersamaan.
  • Gerakan tubuh: Tubuh bergerak mengikuti ritme, dengan gerakan melingkar atau berpindah tempat, menandakan dinamika komunitas dan kekompakan kelompok.
  • Ekspresi wajah: Senyum dan ekspresi gembira menjadi bagian penting, menambah keindahan visual tarian.

Latihan gerakan tarian Maengket membutuhkan koordinasi, konsentrasi, dan ketelitian agar tarian terlihat harmonis dan energik. Biasanya para penari mengikuti guru tari atau pelatih lokal untuk mempelajari pola gerakan yang tepat.

Kostum Tradisional Tarian Maengket

Kostum tarian Maengket sangat berwarna dan mencerminkan identitas budaya Minahasa. Beberapa elemen kostum yang khas antara lain:

  • Pakaian adat: Penari mengenakan pakaian tradisional Minahasa yang kaya motif dan warna cerah.
  • Ikatan kepala atau hiasan kepala: Hiasan ini memberikan kesan anggun sekaligus menunjukkan status sosial atau peran penari dalam kelompok.
  • Aksesoris tambahan: Seperti kain songket, gelang, atau selendang yang melengkapi gerakan tangan dan tubuh.
  • Sepatu atau alas kaki: Beberapa kelompok menggunakan alas kaki khusus untuk menyesuaikan ritme gerakan dan menjaga keamanan penari.

Kostum yang dikenakan menambah keindahan visual tarian dan membantu mengekspresikan makna budaya yang terkandung dalam gerakan tarian.

Musik Pengiring Tarian Maengket

Musik merupakan bagian tak terpisahkan dari tarian Maengket. Instrumen utama yang digunakan antara lain:

  • Gendang: Memberikan ritme utama untuk gerakan kaki dan tubuh.
  • Suling: Menambah melodi lembut yang mengiringi gerakan tangan.
  • Gamelan atau alat perkusi lainnya: Menambah variasi ritme dan memperkaya suara pengiring.

Iringan musik tradisional ini menciptakan suasana hidup, dinamis, dan menyenangkan, sehingga penonton merasa terhibur sekaligus menghargai nilai budaya yang ditampilkan.

Peran Tarian Maengket dalam Budaya Sulawesi Utara

Tarian Maengket memiliki peran penting dalam melestarikan budaya Sulawesi Utara. Beberapa peran utamanya antara lain:

  • Media edukasi: Mengajarkan generasi muda tentang sejarah, filosofi, dan nilai-nilai budaya Minahasa.
  • Hiburan tradisional: Menjadi bagian dari acara adat, festival, dan perayaan masyarakat setempat.
  • Simbol identitas: Menunjukkan keunikan budaya Minahasa kepada masyarakat luas maupun wisatawan.
  • Pengikat komunitas: Membantu memperkuat kebersamaan dan kerja sama dalam masyarakat.

Pelestarian Tarian Maengket

Untuk menjaga kelestarian tarian Maengket, berbagai upaya dilakukan, seperti:

  • Menyelenggarakan pelatihan tari untuk generasi muda.
  • Menampilkan tarian Maengket di festival budaya lokal dan nasional.
  • Merekam video dokumentasi untuk keperluan pendidikan dan promosi budaya.
  • Menjalin kerja sama dengan sekolah, sanggar tari, dan komunitas seni tradisional.

Upaya pelestarian ini penting agar tarian Maengket tidak punah dan tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Kesimpulan

Tarian Maengket adalah warisan budaya Sulawesi Utara yang sarat makna, sejarah, dan nilai estetika. Melalui gerakan, musik, dan kostum tradisionalnya, tarian ini menyampaikan filosofi kebersamaan, rasa syukur, dan identitas masyarakat Minahasa. Pelestarian tarian Maengket sangat penting agar generasi mendatang tetap mengenal dan menghargai kekayaan budaya Indonesia.

Dengan memahami sejarah, makna, gerakan, dan kostum tarian Maengket, kita tidak hanya menikmati tarian yang indah, tetapi juga menghargai nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Pencarian Terkait :
  • Tarian Maengket
  • Tari Maengket tradisional
  • Tarian Maengket dari Indonesia
  • Tari Maengket daerah Sulawesi
  • Tarian rakyat Maengket
  • Sejarah tarian Maengket
  • Gerakan tarian Maengket
  • Musik pengiring tarian Maengket
  • Kostum tarian Maengket
  • Makna tarian Maengket
  • Tari Maengket untuk upacara adat
  • Tari Maengket tradisi Sulawesi Utara
  • Tarian Maengket modern
  • Video tarian Maengket
  • Seni tari tradisional Indonesia
  • Sejarah dan makna tarian Maengket dari Sulawesi
  • Panduan gerakan tarian Maengket untuk pemula
  • Kostum dan musik pengiring tarian Maengket tradisional
  • Tarian Maengket sebagai bagian budaya lokal Sulawesi Utara
  • Video dan tutorial tarian Maengket tradisional Indonesia
  • Readmore → Tarian Maengket Sebagai Media Dan Ekspresi Budaya Keagamaan

    Keen to Try Tie‑Dye Batik (Ikat Celup)? Here’s How — Step‑by‑Step Guide

    Keen to Try Tie‑Dye Batik (Ikat Celup)? Here’s How — Step‑by‑Step Guide

    Keen to Try Tie‑Dye Batik (Ikat Celup)? Here’s How

    Practical, beginner‑friendly batik tutorial • Estimated read: 6 minutes • Updated: 11 August 2025

    Example of tie-dye batik ikat celup

    Batik is an enduring part of Indonesian culture, but these days it’s not only for formal events — it’s perfect for casual wear and home décor too. Ikat celup, or tie‑dye batik, is a simple resist‑dye technique you can try at home to create beautiful, one‑of‑a‑kind patterns on fabric. This guide walks you through the whole process, from materials to tips for a great finish.

    Why try ikat celup (tie‑dye batik)?

    The method is accessible, affordable and creative. Instead of wax resist (used in batik tulis), ikat celup relies on tight bindings to stop dye from reaching parts of the fabric — producing organic, striking patterns. It’s a fun project for beginners and a great way to personalise shirts, scarves, tote bags or pillow covers.

    Materials you’ll need

    • White cotton fabric (mori) or plain cotton T‑shirt
    • Elastic bands or raffia string for binding
    • Fabric dye (synthetic powder dye such as Wantek or another fibre reactive dye)
    • A large pot, wooden spoon and stirring stick
    • Table salt (check dye instructions)
    • Protective gloves and plastic sheeting
    • Optional: small objects (marbles, coins, pebbles) for extra texture

    Step‑by‑step: Make tie‑dye batik (ikat celup)

    1. Cut the fabric — Trim your white cotton to the size you want (for example, 40 × 60 cm for a table runner or sample swatch).
    2. Bind the cloth — Fold, twist or scrunch the fabric and bind sections tightly with elastic bands or raffia. Tie from the centre, the edge, or create concentric or striped patterns — the placement determines the design.
    3. Add objects (optional) — Place marbles, coins or pebbles inside folds before tying to create circular or irregular resist shapes.
    4. Prepare the dye bath — Fill a pot with water and heat to just under boiling. Add the dye powder and a measured amount of table salt (follow the dye packet instructions). Stir until dissolved.
    5. Dye the fabric — Submerge the tied fabric. For one colour, dip the entire piece. For multi‑coloured results, dye selected areas in stages and shield the rest with plastic to prevent unwanted transfers.
    6. Rinse and reveal — Lift the fabric from the dye when the colour is absorbed. Allow the excess dye to drain, then carefully cut or remove the bindings to reveal the pattern.
    7. Dry and set — Hang the fabric to dry on a clothesline or rack. Follow your dye’s instructions for setting (some dyes require heat‑setting or a soda ash soak).

    Tips for better results

    • Wear gloves and cover your work surface to avoid staining.
    • Test on a small scrap first to check colour intensity and binding technique.
    • The tighter the ties, the clearer the resist lines — experiment to find the look you like.
    • Natural fibres like cotton take dye better than synthetic blends.
    • For vibrant colours, use more concentrated dye (but follow safety instructions).

    Creative variations

    Try different folding methods (accordion, spiral, clamping) and combine multiple dye baths for layered colours. You can also paint or stencil over the dried ikat celup for mixed‑media effects.

    Care and maintenance

    Wash dyed fabrics separately for the first few washes to avoid colour transfer. Use a mild detergent and cold water. Over time, colours will mellow — consider this part of the charm for handmade textiles.

    Suggested SEO keywords & labels

    Primary keywords: tie‑dye batik, ikat celup, batik tutorial
    Secondary keywords: how to make batik, Indonesian batik DIY, batik tie dye

    Suggested blog meta & publishing checklist

    • Meta title: Keep under 60 characters. Example: "Tie‑Dye Batik (Ikat Celup) — Easy Step‑by‑Step Guide"
    • Meta description: 120–155 characters (we used ~150 chars above).
    • Header structure: Use one H1 per page (done), H2 for major sections.
    • Feature image: 1200×630px for good social previews; use descriptive alt text like "tie-dye batik ikat celup on white cotton".
    • Internal links: Link to related posts (e.g. "Batik tulis vs batik cap" or "How to care for handmade textiles").

    © 2025 Audyfa Printing. Want this article adapted for your blog layout or translated into Bahasa Indonesia? Reply and I’ll tailor it for you.

    Pencarian Terkait :
  • Tie-Dye Batik
  • Ikat Celup
  • Cara membuat tie-dye batik
  • Panduan tie-dye batik
  • Step-by-step tie-dye batik
  • Tutorial tie-dye batik untuk pemula
  • Teknik ikat celup batik
  • Tips sukses tie-dye batik
  • Bahan dan alat tie-dye batik
  • Desain tie-dye batik kreatif
  • Tie-dye batik tradisional Indonesia
  • Ide motif tie-dye batik
  • Cara mewarnai kain dengan ikat celup
  • Menghias kain dengan teknik tie-dye
  • Tie-dye batik modern
  • Step-by-step guide membuat tie-dye batik (ikat celup) di rumah
  • Cara membuat tie-dye batik untuk pemula tanpa kesulitan
  • Tutorial lengkap tie-dye batik: dari bahan sampai finishing
  • Tips dan trik tie-dye batik agar hasil warna lebih cerah dan rapi
  • Panduan tie-dye batik ikat celup untuk kreativitas dan usaha handmade
  • Readmore → Keen to Try Tie‑Dye Batik (Ikat Celup)? Here’s How — Step‑by‑Step Guide

    Cara Membuat Batik Ikat Celup

    Keyword Utama

    1. Cara membuat batik ikat celup

    2. Batik ikat celup

    3. Teknik batik Nusantara

    4. Pewarnaan batik

    5. Kriya tekstil

    Keyword Turunan & LSI

    1. Batik Ikat Celup

    • Pengertian batik ikat celup

    • Sejarah dan asal-usul batik ikat celup

    • Ciri khas dan keunikan batik ikat celup

    • Perbedaan batik ikat celup dengan batik tulis dan cap

    • Contoh motif batik ikat celup

    2. Cara Membuat Batik Ikat Celup

    • Persiapan kain dan bahan pewarna

    • Teknik ikat: mengikat bagian kain untuk menghasilkan motif

    • Proses pencelupan kain dalam pewarna

    • Pengulangan ikat dan celup untuk variasi warna dan motif

    • Pengeringan dan finishing kain

    3. Teknik dan Pewarnaan

    • Pewarna alami vs sintetis

    • Kombinasi warna dan efek gradasi

    • Tips menghasilkan motif tajam dan rapi

    • Eksperimen motif dan warna kreatif

    • Perawatan kain batik setelah proses celup

    4. Media dan Alat

    • Kain katun, sutra, atau rayon

    • Tali atau benang untuk mengikat kain

    • Ember, panci, atau wadah pewarna

    • Sarung tangan dan alat pelindung

    • Media tambahan: lilin, wax, atau teknik campuran

    5. Apresiasi Batik Ikat Celup

    • Menilai motif, warna, dan kualitas kain

    • Fungsi estetika dan simbolik batik

    • Batik ikat celup dalam fesyen dan kerajinan modern

    • Pelestarian teknik tradisional batik

    • Inspirasi kreativitas dari batik ikat celup

    Keyword Pendukung (SEO LSI)

    • Teknik kriya tekstil Nusantara

    • Motif dan warna batik ikat celup

    • Cara membuat kain pewarnaan celup

    • Batik tradisional dan modern

    • Kreativitas dalam seni batik

    Pengen Berkarya Batik Ikat Celup ??? Inilah Caranya !!!

    Saat ini batik banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Batik tidak hanya di pakai untuk kegiatan-kegiatan formal saja seperti acara pernikahan atau kegiatan sekolah. Namun, baju batik sudah dapat juga dipakai dalam kegiatan sehari-hari. Motif batik juga sangat beragam. Ada yang bermotif sederhana ada juga yang rumit.

    Batik celup, Batik ikat celup, Cara membuat batik celup ikat

    Pada umumnya ragam hias pada kain mengambil bentuk geometris dan nongeometris. Bentuk geometris adalah bentuk yang menyerupai bentuk yang memiliki ukuran seperti segiempat, lingkaran, atau segitiga. Bentuk ini ditampilkan dalam bentuk motif tumpal meander dan pilin. Adapun motif nongeometris adalah motif flora dan fauna serta bentuk lainnya seperti batu dan awan.
    Prinsip utama dalam proses membatik adalah tutup celup. Bagian tertentu pada kain ditutup dengan bahan lilin/malam. Anda dapat memakai canting jika anda membuat batik tulis, menggunakan kuas jika membuat batik lukis, dan menggunakan cetakan jika anda membuat batik printing. Adapun jika anda menginginkan batik celup ikat, anda bisa memakai karet atau tali rapia sebagai pengikat atau perintangnya.

    Sekarang anda akan belajar membuat batik dengan teknik celup ikat.

    Alat dan Bahan
    • Kain mori
    • Pewarna seperti wantek/indigosol/naphtol
    • Panci
    • Kompor
    • Karet gelang/tali rapia Garam dapur secukupnya Gawangan Pengaduk

    Cara Membuat Batik Ikat Celup

    Batik ikat celup merupakan cara untuk memberi motif pada kain putih dengan menggunakan teknik celupan. Dasar pembuatan motifnya adalah adanya bagian-bagian yang tertutup sehingga pada proses pencelupan bagian tersebut tidak terkena cairan warna. Cara menutup bagian itu adalah mengikat erat-erat sehingga rembesan warna pencelup tertahan oleh ikatan itu. Untuk lebih memahami cara kerjanya, coba anda praktikkan membuat taplak dengan teknik ikat celup.
    • Guntinglah kain putih (mori) sesuai ukuran, misalnya 40 x 60 cm.
    • Ikatlah bagian kain dengan menggunakan alat pengikat, sebaiknya karet gelang atau tali rapia.
    • Ikatan boleh mengambil dari tengah kain atau pinggir kain, motifnya segaris atau memusat tergantung dari mana mengikat dan seberapa banyak bagian kain yang diikat. Semakin banyak bagian kain yang diikat maka akan semakin banyak pula motif yang dihasilkan.
    • Untuk menambah variasi bentuk, sebelum mengikat kain bubuhkanlah benda seperti kelereng, uang logam, batu kerikil, pecahan genting atau pecahan keramik yang telah dibentuk.
    • Setelah selesai siapkan warna pencelup. Masing-masing pencelup berbeda-beda, baik jenisnya maupun cara penyajiannya. Anda ambil pencelup yang mudah ditemukan yaitu wantek.
    • Siapkan panci, isi dengan air, lalu masak di kompor.
    • Setelah itu taburkanlah pewarna (wantek) pada panci dan garam dapur secukupnya (baca aturan pakai pada bungkusnya). Aduk sampai rata.
    • Setelah agak mendidih celupkanlah kain tersebut ke dalam panci tersebut.
    • Jika menginginkan satu warna maka kain semuanya dicelup. Namun jika menginginkan lebih dari satu wama maka bagian yang lain disisakan untuk pencelupan dengan warna berikutnya. Anda dapat juga menghalangi bagian tertentu dengan plastik supaya tidak terkena cairan.
    • Setelah warna meresap ke kain, angkat dan tiriskan
    • Kemudian buka ikatannya.
    • Tiriskan pada gawangan atau tempat jemuran.
    • Jadilah karya batik ikat celup.
    • Hal ini bisa di aplikasikan pada pakaian/kaos yang telah jadi.
    Membuat Batik Celup

    Gambar Bersumber dari  : Batik Prasetiyo
    Pencarian Terkait :
  • Cara membuat batik ikat celup
  • Tutorial batik ikat celup
  • Panduan batik ikat celup
  • Batik ikat celup untuk pemula
  • Teknik ikat celup batik
  • Langkah-langkah membuat batik ikat celup
  • Tips sukses batik ikat celup
  • Alat dan bahan batik ikat celup
  • Cara mewarnai kain dengan ikat celup
  • Motif batik ikat celup kreatif
  • Batik ikat celup tradisional Indonesia
  • Tutorial batik ikat celup sederhana
  • Batik ikat celup untuk usaha handmade
  • Cara mengikat kain untuk batik celup
  • Batik ikat celup modern
  • Panduan lengkap cara membuat batik ikat celup di rumah
  • Tutorial step-by-step batik ikat celup untuk pemula
  • Tips dan trik membuat batik ikat celup agar warnanya cerah dan rapi
  • Cara membuat batik ikat celup tradisional dan modern
  • Langkah mudah membuat batik ikat celup dari bahan hingga finishing
  • Readmore → Cara Membuat Batik Ikat Celup

    Peralatan, Perlengkapan, Penataan Gambar Pameran

    Keyword Utama

    1. Peralatan pameran seni

    2. Perlengkapan pameran gambar

    3. Penataan pameran

    4. Seni rupa dan pameran

    5. Presentasi karya seni

    Keyword Turunan & LSI

    1. Peralatan Pameran

    • Tiang gantung, easel, frame, dan display board

    • Alat pencahayaan untuk menonjolkan karya

    • Peralatan keamanan: tali pengaman, penyangga, dan kaca pelindung

    • Peralatan transportasi dan packing karya

    • Media presentasi digital (layar, proyektor)

    2. Perlengkapan Pameran

    • Label karya dan informasi artist

    • Brosur atau katalog pameran

    • Dekorasi ruangan dan penunjang estetika

    • Meja, kursi, dan area interaksi pengunjung

    • Alat bantu pemasangan karya (paku, pengait, kawat)

    3. Penataan Pameran

    • Tata letak karya: linear, grid, atau tematik

    • Penentuan urutan dan jarak antar karya

    • Penempatan pencahayaan untuk efek visual maksimal

    • Penataan warna latar dan dekorasi sesuai tema

    • Penataan ruang untuk kenyamanan pengunjung

    4. Presentasi dan Estetika

    • Menampilkan karya agar mudah diamati

    • Integrasi tema, warna, dan pencahayaan

    • Menonjolkan karya utama atau fokus pameran

    • Menciptakan suasana sesuai konsep pameran

    • Teknik display modern dan tradisional

    5. Apresiasi Pameran

    • Menilai tata letak dan estetika keseluruhan

    • Fungsi pameran untuk edukasi dan promosi seni

    • Karya pameran sebagai media ekspresi seniman

    • Interaksi pengunjung dengan karya pameran

    • Dokumentasi dan publikasi pameran

    Keyword Pendukung (SEO LSI)

    • Tips menata pameran seni rupa

    • Perlengkapan dan alat pameran karya seni

    • Presentasi karya seni di galeri

    • Display karya seni untuk publik

    • Seni rupa dan tata ruang pameran

    Peralatan dan Perlengkapan Pameran 

    Adapun Peralatan dan perlengkapan sangat perlu disediakan untuk penataan karya seni rupa yang akan di pajang atau di pamerkan. Diantara peralatan dan perlengkapan yang diperlukan agar terlaksananya kegiatan pameran yang di adakan dikelas atau sekolah adalah sebagai berikut. 
    Peralatan, Perlengkapan, Penataan Gambar Pameran

    1. Sketsel atau panil, merupakan alat yang berguna untuk meletakkan hasil karya seni dua dimensi, contohnya lukisan, gambar, atau karya kerajinan hiasan. 

    2. Level, merupakan suatu alat yang berfungsi untuk meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau kriya. Bentuk level bisa bervariasi, yang terpenting dapat membantu penampilan karya agar lebih menarik. Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran. 
    3. Meja dan kursi, Meja diperlukan untuk buku tamu dan kursi fungsinya sebagai tempat duduk para tamu undangan di saat acara pembukaan pameran berlangsung. 

    4. Tata lampu atau pencahayaan, Penempatan lampu sebagai pencahayaan sangat penting dalam penataannya dengan tata letak sedemikian rupa supaya berfungsi sebaik-baiknya sehingga penerangan terhadap karya yang dipamerkan kelihatan indah dan menarik. Tingkat pencahayaan dilakukan sewajarnya, tidak terlalu terang ataupun terlalu redup. Pencahayaan terutama diarahkan ke karya yang dipamerkan, bukan ke arah pengunjung. Arah pencahayaan difokuskan pada hasil seni karya yang dipajang agar kelihatan indah dan menarik perhatian. 

    5. Dekorasi ruangan, suatu hal yang perlu di perhatikan untuk mempercantik ruangan pameran, agar kelihatan bahwa ada suatu acara pameran yang yang sedang diselenggarakan dalam gedung (indoor). 

    6. Katalog, dibuat berupa brosur atau buku yang berisi informasi tentang materi yang ditampilkan dalam pameran. Adapun isi katalog memuat tentang kata sambutan, jenis-jenis karya, data peserta yang mengikuti pemeran beserta hasil karyanya (bisa juga diikuti foto). 

    7. Brosur, adalah sebagai sarana promosi dan informasi tentang adanya suatu kegiatan pameran yang yang diselenggarakan di kelas atau sekolah. Adapun brosur dibuat secara singkat dan menarik yang mempunyai informasi lengkap. Brosur berupa cetakan kertas bisa dibuat beberapa halaman dalam serta berbentuk lipatan. Brosur dicetak sesuai kebutuhan yang perlukan untuk disebarkan ke masyarakat atau lingkungan sekolah. 
    8. Buku tamu atau buku kesan dan pesan, Sebuah buka besar yang ada di meja dekat pintu masuk ruangan kegiatan pameran. Dalam buku tamu berisikan kolom nama, catatan yang diisi oleh para tamu atau pengunjung tentang kesan dan pesan atau kritikan terhadap pelaksanaan kegiatan pameran. 
    9. Sound system, diperlukan sebagai alat pengeras suara pada saat acara pembukaan pameran dan selama acara berlangsung bila ada pemberitahuan penting yang perlu disampaikan kepada panitia ataupun pengunjung. 

    Penataan Karya Seni Rupa 

    Daya tarik suatu pameran juga sangat dipengaruhi oleh penempatan karya sekaligus penataan ruangannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan karya yaitu sebagai berikut. 

    1. Penempatan karya seni rupa perlu mempertimbangkan rasa aman dan kenyamanan bagi pengunjung. 
    2. Karya dua dimensi dapat dipajang pada sketsel (panil) atau dinding. 
    3. Karya tiga dimensi diletakkan di atas meja (level). Bila ukurannya terlalu besar, boleh diletakkan di lantai. 
    4. Karya kerajinan tangan dapat ditempatkan di meja khusus yang telah disediakan. 
    5. Penataan lampu diatur agar karya yang dipajang dapat terlihat jelas dan menarik. 

    Penataan karya seni rupa harus tepat sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh pengunjung. Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik. Penempatan karya yang kurang tepat akan menghambat terjadinya proses apresiasi. Berikut disajikan contoh rancangan denah ruang pameran Rancangan denah kelas atau sekolah. 


    Demikian Perlatan, Perlengkapan serta Penataan Karya Seni Rupa dalam Sebuah Pameran Kelas atau sekolah semoga ada manfaatnya.
    Pencarian Terkait :
  • Peralatan pameran
  • Perlengkapan pameran
  • Penataan gambar pameran
  • Alat dan perlengkapan pameran
  • Pameran seni dan galeri
  • Tips menata pameran seni
  • Peralatan pameran modern
  • Perlengkapan pameran murah
  • Tata letak gambar pameran
  • Persiapan pameran seni
  • Display artwork pameran
  • Stand pameran dan gantungan karya
  • Layout pameran seni
  • Perlengkapan tambahan untuk pameran
  • Strategi penataan gambar pameran
  • Panduan lengkap peralatan dan perlengkapan pameran seni
  • Tips menata gambar pameran agar menarik pengunjung
  • Peralatan wajib untuk menyelenggarakan pameran seni
  • Cara efektif menata karya seni di pameran atau galeri
  • Perlengkapan dan layout pameran terbaik untuk seniman dan galeri
  • Readmore → Peralatan, Perlengkapan, Penataan Gambar Pameran

    Pertunjukan Tari, Rias Cantik atau Tampan, Rias Tokoh

    Pertunjukan TARI BERDASARKAN RIAS DAN BUSANA


    Tata rias Dan busana tari berpasangan ATAU Kelompok Disesuaikan dengan Bentuk penyajian Serta tema Yang diambil, such as inviting participation SEMUA penari using rias Dan busana Yang sama ATAU berlainan Sesuai Karakter tokoh Yang ADA. Tarian Bentuk tunggal Yang ditarikan Beroperasi massal can be using rias Dan busana Yang sama, SEMENTARA hearts tari berpasangan, KARENA BERBEDA JENIS ATAU Karakter tokoh, can be dipastikan tata rias Dan busananya BERBEDA.

    Tari Kelompok Yang Bentuk penyajiannya Berupa drama tari ATAU tari berdialog also akan BERBEDA-beda Sesuai Karakter tokoh masing-masing. Jadi, penari Harus pandai merias Diri DENGAN Cara berlatih, dimulai Dari Yang Mudah Dan sederhana seperti using pensil alis untuk review MEMBUAT different Bentuk alis mata, MEMBUAT godek, ATAU kumis. Beroperasi tata rias dibedakan Menjadi dua, Yaitu rias cantik ATAU tampan Dan rias tokoh.
    Seni Tari, Tata rias pertunjukan tari, Rias panggung tari, Pertunjukan tari dan rias

    1. Rias Cantik ATAU Tampan

    Rias cantik ATAU tampan (rias panggung) BERBEDA DENGAN rias keseharian. Tata rias Pentas tari ATAU tata rias panggung Dibuat LEBIH tebal, KARENA jarak pagar penari DENGAN Penonton Yang Cukup JAUH sehirigga Dibuat LEBIH mencolok agar LEBIH Jelas. Di Samping ITU, tata rias Harus Dibuat tahan lama KARENA Pertunjukan tari hearts Acara Tertentu diatur Sesuai Urutan Pentas.

    Rias cantik ATAU tampan biasanya Hanya ditambah alis mata Yang dibentuk rupa sedemikian, sehingga kelihatan rapi. Untuk review rias tampan, Jumlah Harga: Tambahkan kumis Dan penebalan alis mata Supaya kelihatan LEBIH dewasa Dan tampan.

    Rias Cantik ATAU Tampan

    2. Rias Tokoh

    Rias tokoh Adalah tata rias Yang bertujuan untuk review membentuk penari Yang Sesuai DENGAN Karakter Yang diperankan. Seorang penari JIKA can be merias Diri Sendiri akan Sangat Mengasyikkan, KARENA terkadang ADA Disposals Yang Harus dipenuhi untuk review tercapainya Karakter tokoh. 
    Such as inviting participation, untuk review Karakter gagah biasanya akan ditambahkan kumis tebal (crampang) DENGAN godhek Dan Bentuk alis Yang LEBIH tebal (Gatutkaca, Minakjinggo, Warok Ponorogo). Rias Binatang seperti kera biasanya dipola terlebih PT KARYA CIPTA PUTRA DENGAN pensil alis, barulah Penghasilan kena pajak ITU diberi pewarnaan Sesuai karakternya, Begitu also DENGAN rias kelinci Dan Yang lainnya. Untuk review Menambah kejelasan Karakter, biasanya ADA Disposals aksesori, seperti Rambut Palsu, kumis Palsu, Dan mahkota. Perbedaan tokoh hearts pementasan tari akan Terjadi JIKA Bentuk pementasannya Berupa dramatari, wayang orang, ketoprak, ludruk ATAU. Dalam Pertunjukan tersebut Terdapat Beragam tokoh, seperti tokoh gagah wibawa, tokoh Lemah Lembut, tokoh lucu, tokoh menakutkan, tokoh tua, Dan tokoh Binatang.
    Pencarian Terkait :
  • Pertunjukan tari
  • Rias cantik dan tampan
  • Rias tokoh pertunjukan
  • Makeup pertunjukan tari
  • Seni rias panggung
  • Tips rias tokoh tari
  • Rias panggung tradisional
  • Makeup artist pertunjukan tari
  • Kostum dan rias pertunjukan
  • Tata rias penari
  • Teknik rias tokoh untuk teater
  • Pertunjukan tari tradisional Indonesia
  • Makeup cantik dan tampan untuk panggung
  • Rias karakter pertunjukan
  • Persiapan rias untuk pertunjukan tari
  • Panduan rias tokoh untuk pertunjukan tari tradisional dan modern
  • Tips rias cantik dan tampan untuk penari panggung
  • Cara menata rias tokoh agar sesuai karakter tari
  • Strategi makeup panggung untuk pertunjukan tari profesional
  • Peralatan dan teknik rias tokoh dalam pertunjukan tari
  • Readmore → Pertunjukan Tari, Rias Cantik atau Tampan, Rias Tokoh

    Menumbuhkan Rasa Cinta Akan Karya Seni dan Mengembangkan Hasil Karya Seni

    Pameran Karya Seni Rupa Kelas atau Sekolah

    Menumbuhkan Rasa Cinta Akan Karya Seni dan Mengembangkan Hasil Karya Seni

    Pameran Karya Seni Rupa Kelas atau Sekolah

     
    Salah satu usaha untuk memperlihatkan hasil karya seni rupa yang di buat oleh siswa maka pihak sekolah alangkah baiknya mengadakan Pameran Karya Seni Rupa Kelas atau Sekolah.
    Sebelum melanjutkan membaca artikel ini terlebih dulu simak beberapa pertanyaan berikut agar anda paham maksud dari pembelajaran dari artikel Pameran Karya Seni Rupa Kelas atau Sekolah.
    Apa sebenarnya pameran karya seni kelas atau sekolah itu?
    Apa Saja persiapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan pameran kelas atau sekolah?
    Peralatan dan perlengkapan apa saja yang di perlukan?
    Bagaimana penataan karya seni rupa pada pameran kelas atau sekolah?

    Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut maka lanjutkan membaca sampai akhir.
    Pameran Seni Rupa Kelas Atau Sekolah 
    Arti dari pameran yaitu sebagai kegiatan penyajian visual untuk menyampaikan Ide kreatifnya kepada masyarakat luas. Dengan menampilkan hasil karya di hadapan khalayak umum, maka akan mendapatkan penilaian, penghargaan, tanggapan, respon, ataupun kritikan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas karya seni berikutnya.
    Pameran karya seni rupa tidak hanya dilakukan oleh para seniman besar saja, namun seniman cilikpun sudah banyak menampilkan hasil karyanya lewat pameran-pameran yang diadakan oleh sekolah. Pameran kelas atu sekolah merupakan kegiatan studi yang berfungsi untuk menampilkan hasil karya siswa.

    Manfaat yang akan di dapat oleh siswa dengan adanya pameran kelas atau sekolah adalah :
    1. Siswa mampu menunjukkan apresiasinya melalui kreatifitas di bidang seni, khususnya seni rupa.
    2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkarya sekaligus sebagai ajang prestasi dan kompetensi dibidang seni.
    3. Memperbesar rasa percaya diri siswa sehingga dapat memotivasi kreativitasnya untuk berkarya.
    4. Melatih siswa berorganisasi dan bekerjasama, mengambil mufakat dengan bermusyawarah, dan menghormati pendapat orang lain.

    Apa saja Jenis-Jenis Pameran

    Adapun menurut jenisya, maka pameran dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu :
    1. Pameran Umum. Yang dimaksud dengan pameran umum adalah pameran yang diadakan oleh masyarakat luas, maka pameran ini sifatnya umum (terbuka) untuk siapa saja dan penyelenggaranyapun boleh siapa saja, misalnya seniman atau instansi.
    2. Pameran khusus. Maksudnya adalah pameran yang diadakan oleh kalangan tertentu dan untuk orang tertentu, misalnya sekolah mengadakan pameran kelas atau sekolah. Kegiatan pameran kelas atau sekolah hanya diikuti oleh siswa kelas, misalnya kelas VII mengadakan pameran kelas jadi yang boleh ikut hanya siswa kelas VII saja.

    Tahapan Persiapan Pameran Kelas atau Sekolah

    Untuk menyelenggarakan pameran kelas atau sekolah maka diperlukan persiapan yang matang supaya kegiatan pameran dapat berlangsung dengan lancar. Adapun tahapan-tahapan dalam menyelenggarakan pameran sekolah adalah :

    Persiapan Perencanaan (persiapan awal)
    Adapun persiapan Perencanaan ini mencakup pembentukan panitia, pembuatan proposal, penyusunan jadwal, dan tempat penyelenggaraan.

    Pembentukan Panitia
    Panitia merupakan kelompok orang yang ditunjuk atau dipilih dalam mengurus suatu kegiatan. Pembentukan panitia ini sebaiknya di lakukan secara musyawarah  di tingkat kelas yang di pimpin oleh ketua kelas dan kalau ditingkat sekolah di pimpin oleh ketua OSIS.

    Adapun susunan kepanitian sebagai berikut :
    1. Pelindung di jabat otomatis oleh Kepala Sekolah. Tugasnya sebagai penanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pameran di kelas atau di sekolah, baik menyangkut urusan ke dalam maupun ke luar.

    2. Penanggung jawab dijawab oleh guru mata pelajaran yang bersangkuta (guru kesenian). Tugasnya memberikan arahan dan bimbingan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.

    3. Ketua dijabat oleh ketua kelas atau ketua OSIS. Tugasnya mengkoordinasi dan memimpin semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pameran.

    4. Wakil ketua di jabat oleh siswa. Tugasnya membantu ketua untuk kelancaran kegiatan pameran.

    5. Sekretaris di jabat oleh siswa. Tugasnya menangani bidang administrasi kegiatan pameran.

    6. Bendahara dijabat oleh siswa. Tugasnya memegang di bidang keuangan kegiatan pameran.

    7. Seksi-seksi di jabat oleh siswa.

    Seksi dibagi lagi menjadi :
    • Seksi penyeleksi, bertugas menyeleksi karya-karya yang akan di pamerkan.
    • Seksi dekorasi, bertugas mengatur dan membuat ruang pameran menjadi tampak lebih indah dan menarik.
    • Seksi dokumentasi, bertugas mempublikasikan semua yang berhubungan dengan kegiatan pameran.
    • Seksi keamanan, bertugas menjaga keamanan selama pameran berlangsung sampai acara kegiatan pameran selesai.
    • Seksi perlengkapan, bertugas mempersiapkan segala perlengkapan dan alat-alat yang diperlukan dalam kegiatan pameran berlangsung.
    • Seksi konsumsi, bertugas dan bertanggung jawab berbagai hal yang berkaitan dengan konsumsi.
    Pembuatan Proposal

    Sebelum pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah, perlu dibuatkan proposal untuk mendapatkan persetujuan pimpinan sekolah. Proposal kegiatan berisi tentang semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah mulai dari awal sampai akhir kegiatan. Contoh Proposal bisa di lihat pada audyasoke.

    Penentuan Tema

    Tema merupakan pokok pikiran yang akan menjiwai seluruh kegiatan. Dalam menetukan tema harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah. Contohnya "Dengan Pameran Seni Rupa Kita Tingkatkan Prestasi Belajar dan Kreativitas". Isi dari tema bisa juga menyesuaikan dengan momen-momen hari tertentu seperti  "Hari Kartini".

    Penyusunan Jadwal

    Jadwal kegiatan pameran perlu disusun dengan baik dan terprogram dengan rapi agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan sukses. Pada jadwal acara tertera hari, tanggal, waktu, tempat dan jenis kegiatan yang akan di laksanakan.

    Tempat

    Tempat pameran perlu dipersiapkan dengan baik sebelum pelaksanaan kegiatan. Syarat-syarat tempat pameran yang baik antara lain, strategis, mudah di jangkau, luas, aman, bersih dan dekat dengan keramaian.

    Tahap pengumpulan Karya

    Karya-karya seni yang akan ditampilkan di kumpulkan oleh panitia, ketua kelas atau guru kesenian. Semua hasil karya yang sudah terkumpul di kelompokkan menurut jenis karyanya, baik karya dua dimensi maupun tiga dimensi.

    Tahap Seleksi Karya

    Karya yang sudah terkumpul di seleksi kelayakannya sebelum di pamerkan. Dalam proses penyeleksian, dapat meminta pertimbangan kepada guru-guru yang mengajar kesenian ataupun kepada siswa yang memiliki kelebihan dibidang seni rupa, atau bisa juga melibatkan seniman, agar karya yang di pamerkan bernilai dan berkualitas.


    Tahap Persiapan Akhir

    Sebelum pelaksanaan pameran, perlu diadakan persiapan akhir atau gladi bersih untuk mengecek kesiapan akhir panitia. Dengan gladi bersi akan diketahui hal-hal yang perlu di benahi. Pelaksanaan gladi bersih dapat dilakukan sehari sebelum pelaksanaan kegiatan pameran.

    Tahap Pelaksanaan Pameran

    Setelah semua persiapan selesai, pameran kelas atau sekolah dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Keberhasilan suatu pameran tergantung dari kesiapan dan kerjasama yang baik dari panitia. Jangan sampai kegiatan pameran kacau karena kurang koordinasi.
    Pameran karya seni rupa, Pameran seni rupa sekolah



    Readmore → Menumbuhkan Rasa Cinta Akan Karya Seni dan Mengembangkan Hasil Karya Seni

    Merancang dan Membuat Seni Kriya dan Teknik Seni Kriya berikut dengan Coraknya

    Merancang dan Membuat Seni Kriya dan Teknik Seni Kriya berikut dengan Coraknya

    Keberadaan seni kriya sangat erat hubungannya dengan perkembangan dan kemajuan teknologi dari masa ke masa, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia, selera terhadap karya senipun mengalami perkembangan. 

    Seni kriya, Desain produk kriya, Merancang seni kriya dan desain produk, Membuat seni kriya dengan corak tradisional


    Pengertian dan Fungsi Seni Kriya 

    Pengertian dari Seni Kriya adalah sebuah karya seni yang diproses melalui keterampilan dan kepiawaian tangan tanpa menghilangkan aspek fungsional serta nilai seni yang terkandung di dalamnya. Dalam pembuatan sebuah Seni Kriya tidak hanya berdasarkan aspek fungsionalnya tetapi juga memperhatikan aspek keindahan yang bisa memenuhi kebutuhan emosional. Dalam sejarah perkembangannya masyarakat luas lebih mengenal Seni Kriya ini dengan Kerajinan, karena proses pembuatan seni kriya tidak terlepas dari pekerjaan tangan dan memiliki aspek fungsional (bisa dimanfaatkan).

    Menurut fungsinya Seni Kriya secara garis besarnya bisa di golongkan menjadi tiga bagian :

    Pertama : Hiasan (Dekorasi)

    Diantara sekian banyak produk-produk hasil dari seni kriya yang berfungsi sebagai pajangan di rumah diantaranya adalah Karya Seni Ukir, hiasan dinding, patung, dan lain-lain sebagainya.

    Kedua : Benda Terapan (Siap Pakai)

    Seni Kriya yang sesungguhnya adalah seni kriya yang tetap mengutamakan aspek kegunaan/fungsi tanpa mengesampingkan nilai-nilai keindahan, contohnya adalah, senjata, pedang, parang, keramik, furniture, tempat minuman dan masih banyak lagi yang lainnya.

    Ketiga : Benda Mainan

    Jenis yang ketiga ini adalah Seni Kriya berfungsi sebagai mainan terutama untuk anak-anak, bentuknya yang sederhana serta bahan yang digunakanpun relatif mudah di dapat contohnya Boneka, dakon, dan kipas kertas.


    Jenis-Jenis Seni Kriya

    Jenis dari Seni Kriya ini banyak sekali macam dan ragamnya. Dari setiap daerah di nusantara terdapat hasil dari Seni Kriya yang memiliki ciri khas tersendiri. Menurut dimensinya jenis seni kriya dapat dibagi menjadi :

    Seni Kriya Dua Dimensi
    Sulaman, bordir, mozaik, kolase, batik, tenun, relief dan hiasan dinding, benda-benda ini merupakan Seni Kriya Dua Dimensi.

    Seni Kriya Tiga Dimensi
    Adapun Seni Krita Tiga dimensi ini meliputi benda-benda sebagai berikut :
    a. Kerajinan Keramik
    Kerajinan keramik ini menggunakan bahan alami yaitu tanah liat yang diolah dengan tangan sehingga bisa menghasilkan sebuah Seni misalnya Vas bunga, guci, teko, mug, celengan dan peralatan rumah tangga lainnya.

    b. Kerajinan Logam
    Hasil dari Kerajinan Logam adalah seperti Perhiasan, Perak, Perunggu, senjata tajam, peralatan rumah tangga dan juga alat musik gamelan serta masih banyak lagi hasi seni kriya yang terbuat dari bahan logam, emas dan perak.

    c. Kerajinan Kulit
    Kulit bisa juga digunakan sebagai bahan untuk membuat kerajinan tangan. Banyak yang bisa dihasilkan dari kulit seperti wayang, tas, sepatu, jaket, alat musik rebana dan lain-lain.

    d. Kerajinan Kayu
    Bahan kayu banyak menghasilkan berbagai benda seni untuk keperluan sehari-hari, seperti sofa, lemari, rak buku, hiasan ukiran dan lain sebagainya.

    e. Kerajinan Anyaman
    Kerajinan anyaman ini pada umumnya menggunakan bahan dasar seperti bambu, daun mendong dan bahan yang sudah diolah yaitu tali plastik.



    Merancang dan Membuat Karya Seni Kriya Daerah Setempat


    Sebelum membuat sebuah seni kriya perlu adanya sebuah rancangan. Rancangan bisa berupa sketsa gambar. Pembuatan seni kriya umumnya dikerjakan dengan tangan sehingga hasilnya tergantung dari keterampilan dan kelihaian tangan si pembuatnya.
    Adapun yang perlu menjadi pertimbangan dalam pembuatan seni kriya adalah :
    1. Kegunaan
    Faktor kegunaan dalam seni karya menempati porsi nomor 1, sehingga hasil dari seni kriya yang dibuat benar-benar bisa bermanfaat dan tidak rumit dalam pemakaiannya.

    2. Kenyamanan
    Karena fungsinya merupakan faktor utama, maka seni kriya harus mempunyai unsur kenyamanan dan enak untuk digunakan. Dengan adanya unsur kegunaan ini maka suatu benda hasil kerajinan ini sudah memenuhi fungsinya dengan baik. 

    3. Bahan dan Teknik
    Pengetahuan tentang bahan serta penguasaan terhadap teknik pembuatan harus dipunyai oleh seorang pencipta kriya. Setiap bahan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, maka seorang pengrajin harus tahu bahan yang baik dan tahan untuk jadikan sebuah kriya.

    4. Nilai Seni
    Daya tarik terhadap seni kriya ditentukan oleh penampilan keindahannya. Jika tujuan seni kriya adalah untuk komersial (penjualan), tentulah perlu membuat seni kriya dengan nilai keindahannya dan sejuk di pandang oleh mata.

    Teknik dan Corak Seni Kriya Daerah Setempat


    Teknik dan Corak Pembuatan Seni Kriya dari masing-masing daerah tidaklah sama. Tapi pada prinsipnya pembuatan karya seni kriya ini masih menggunakan teknik yang sederhana dan tradisional. Adapun diantara teknik-teknik pembuatan seni kriya yaitu Butsir (Menggunakan alat sudip, cocok untuk bahan tanah liat, membentuk (cocok untuk bahan-bahan lunan), pahat (ukir), anyam, sulam (bordir, renda) cetak (grafis), dan lain-lain.  
    Adapun corak dari Seni Kriya terapan daerah umumnya masih bersifat tradisional, terikat pakem, monoton, dan diwariskan secara turun temurun. Diantara corak seni kriya biasanya mengambil tema dari alam seperti objek flora, fauna atau alam sekitar daerah setempat. Corak tersebut umumnya berseifat dekoratif (menggunakan ornamen atau ragam hias), lembut, kontras, klasik dan penuh sembolik.

    Demikian uraian tentang Merancang dan Membuat Seni Kriya dan Teknik Seni Kriya berikut dengan Coraknya.

    Dari uraian diatas dapat dirigkaskan sebagai berikut :
    • Seni Kriya adalah karya seni yang dibuat dengan keterampilan tangan (Hand Skill) dengan memerhatikan aspek fungsional dan nilai seni (artistik).
    • Fungsi seni kriya dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu sebagai hiasan (dekorasi), sebagai benda terapan, dan sebagai benda mainan.
    • Berdasarkan dimensinya, seni kriya dapat dibedakan menjadi seni kriya dua dimensi dan seni kriya tiga dimensi.
    • Sebelum membuat seni kriya yang sesungguhnya, terlebih dahulu dibuat rancangan atau desain sebagai panduan.
    • Rancangan dan pembuata seni kriya harus mempertimbangkan kegunaan, kenyamanan, bahan dan teknik, serta nilai seni.
    • Teknik pembuatan karya seni kriya umumnya masih sederhana dengan menggunakan keterampilan tangan, coraknyapun masih tradisional.
    • Penggunaan pola hias karya seni kriya ada yang masih bersifat tradisional, terikat pakem, monoton, dan diwariskan secara turun temurun. Namun ada juga yang sudah mengalami pengembangan.
    Readmore → Merancang dan Membuat Seni Kriya dan Teknik Seni Kriya berikut dengan Coraknya
    Copyright © BESERUPA. All rights reserved.