Pendinginan dan Relaksasi Setelah Latihan Olah Tubuh



Pendingan dan Relaksasi Setelah Latihan Olah Tubuh


Pendinginan

Pendinginan atau peredaan, yaitu gerakan latihan yang bertujuan untuk menyegarkan kembali kondisi tubuh. Pengenduran otot-otot dilakukan bertujuan untuk memperbaiki kelenturan tubuh yang menegang akibat latihan inti. Sasaran dari latihan ini adalah sebagai berikut.
  1. Mengakhiri setiap latihan dalam suasana yang menyenangkan.
  2. Untuk mempertahankan penambahan sirkulasi udara secara ringan, meregangkan otot-otot, dan melancarkan peredaran darah, serta menstabilkan pernapasan.
  3. Memperbaiki kesadaran diri dari kebutuhan-kebutuhan otot-otot.
Pendingan

Relaksasi

Relaksasi

Relaksasi adalah memposisikan tubuh dalam kondisi yang rileks, tanpa tegangan. Walaupun begitu, kondisi tubuh yang rileks bukan berarti berada dalam keadaan pasif (tanpa bergerak). Relaksasi berfungsi untuk melepaskan kekangan yang ada dalam tubuh melalui gerakan-gerakan lembut yang teratur. Keteraturan gerak seirama dengan napas sehingga ketegangan otot-otot tubuh kembali mengendur. Relaksasi merupakan hal yang penting bagi semua pemeran. Otot-otot tubuh yang menegang membawa dampak yang kurang baik bagi emosi sehingga memengaruhi konsentrasi.
Pemeran pemula biasanya sulit bersikap rileks. Hal ini disebabkan oleh ketidaksiapan fisik dan emosi saat berada di hadapan penonton. Dengan kata lain, dalam keadaan rileks, aktor akan menunggu dengan tenang dan sadar dalam mengambil tempat dan melakukan akting. Untuk mencapai relaksasi atau mencapai kondisi kontrol mental maupun fisik di atas panggung, konsentrasi adalah tujuan utama.

Ada bermacam-macam bentuk relaksasi, lakukanlah relaksasi yang sesuai dengan keadaan pikiran. Relaksasi bisa dilakukan dengan cara taichi, yoga, dan sebagainya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan relaksasi adalah sebagai berikut.
  1. Konsentrasi pada napas, bila perlu rasakan perjalanan udara mulai dari hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
  2. Santai dan kendurkan semua pikiran, otot-otot, dan jangan ada yang mengganggu atau terjadi ketegangan.
  3. Gunakan napas segitiga, yaitu menghirup, menahan, dan mengembuskan napas dengan hitungan yang sama.
  4. Lakukan pose yang sesuai dengan kemampuan, jangan memaksakan suatu pose namun tidak merasa nyaman.

Postingan populer dari blog ini

Pertunjukan Tari, Rias Cantik atau Tampan, Rias Tokoh

Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

Pengertian Level Gerak Pada Tari, Level Tinggi, Level Sedang, Level Rendah, Pola Lantai Tari, Berpasangan, Kelompok