Mengapresiasi Seni Rupa Terapan | Apa sih yang di maksud dengan Mengapresiasi Seni Rupa Terapan

Apa sih yang di maksud dengan Mengapresiasi Seni Rupa Terapan

.
Prinsip dasar seni rupa lebih menitik beratkan pada segi estetika. Seni rupa terapan merupakan bagian dari seni rupa tidak hanya menitikberatkan segi estetika, akan tetapi juga mememperhatikan segi fungsi atau kegunaan. Dalam bidang seni ini aspek fungsi menempati porsi utama. Disamping itu, seni rupa terapan juga memberikan tambahan nilai kenyamanan, estetis, dan ekonomis sebagai penunjang.
Secara umum, seni rupa terapan dibagi menjadi dua, yaitu seni kriya (kerajinan/craft) dan seni desain (design).

Seni Kriya (Kerajinan)

Benda-benda hasil karya seni kriya (kerajinan) akan memperlihakan nilai kegunaan yang ditunjang dengan nilai keindahan. Seni seni rupa terapan bisa saja dengan bentuk dua dimensi dan tiga dimensi. Benda dibentuk dan diolah sedemikian rupa dengan dengan fungsi serta fungsi dari benda tersebut.

Cara pembutaan benda-benda hasil karya seni kriya dengan memakai beberapa teknik seperti batik, tenun, sulam, bordir, anyam, ukir, dan lukis. Teknik yang digunakan oleh para pengrajin seni kriya disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat. Selain itu, faktor daerah pembuatan karya seni kriya juga diperhatikan. Hal itu disebakan oleh sumber daya alam yang berbeda dari masing-masing daerah. Seperti, para pengrajin seni kriya yang berasal pulau Papua membuat ukiran kayu karena daerah mereka memiliki sumber daya alam berupa kayu yang cukup banyak. Sementara para pengrajin seni kriya yang ada di pulau Jawa membuat batik karena daerah tersebut memiliki sumber daya alam berupa kapas yang dipakai sebagai bahan dasar kain.

Tradisi dalam membuat benda-benda seni kriya ini sudah ada semenjak zaman prasejarah. Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan-temuan benda prasejarah berupa karya-karya dari batu. Mereka telah mulai membuat benda-benda yang berfungsi untuk menunjang kelangsungan aktivitas mereka sehari-hari. Contohnya tembikar yang terbuat dari tanah lempung yang fungsinya adalah sebagai wada. Corak hiasannya berupa simbol-simbol atau lambang-lambang kehidupan spiritual yang dipercaya masyarakat pada saat itu.

Seiringan dengan perkembangannya seni kriya tidak hanya sebatas fungsi tetapi lebih berkembang dengan menambahkan nilai keindahan dengan bentuk corak hiasan beraneka ragam. Awalnya benda-benda tersebut yang berbentuk sederhana kemudian berkembang sehingga menjadi bentuk yang beraneka ragam dan rumit. Begitu juga dengan hiasan yang semakin banyak, detail serta beragam variasi.

Postingan populer dari blog ini

Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

Pertunjukan Tari, Rias Cantik atau Tampan, Rias Tokoh

Olah Suara atau Vokal dengan teknik Pernapasan, Senam Wajah, Senam Lidah, Senam Rahang Bawah, Latihan Tenggorokan, Berbisik, Mengerik dan Bergumam, Bersenandung